medcom.id, Jakarta: Sekitar 24.473 orang diperkirakan akan tiba hari ini di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Belum dipastikan jumlah tersebut murni warga Jakarta atau ada pendatang baru.
Tak dimungkiri, momen Lebaran menjadi gerbang masuk bagi pendatang baru. Alasan mereka ke Ibu Kota umumnya untuk mengadu nasib.
Dwi Yuliani, warga Yogyakarta, mengaku membawa serta teman maupun sanak saudara. Dwi membawa Novita ke kediamannya di Jakarta Timur.
"Dia minta diajak ke Jakarta. Kebetulan saya ada informasi lowongan kerja. Ya, sudah saya ajak saja," kata Dwi kepada Metrotvnews.com di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Juni 2017.
Untungnya, Novita tak perlu mengontrak di Jakarta. Tempat kerjanya nanti memberikan tempat tinggal untuk karyawannya. "Nanti ada mes. Jadi, enggak tinggal sama saya," tambah Dwi.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Edison Sianturi mengatakan arus urbanisasi ke Jakarta sudah tak terbendung. Untuk itu Disdukcapil mengimbau pendatang memiliki keterampilan khusus sebelum ke Jakarta.
"Setelah ada keahlian, bawa surat pindah dari daerah ke RT dan kelurahan di Jakarta, baru bisa diberikan identitas. Untuk mendapatkan KTP Jakarta, harus ada jaminan pekerjaan dan tempat tinggal," kata Edison.
Sejumlah penumpang turun di Stasiun Gambir
Meski demikian, Dinas UMKM dan Perdagangan DKI mengaku tak memiliki program pembinaan bagi para pendatang. Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan Irwandi mengakui hal itu dilematis karena urbanisasi tidak bisa dihentikan. Di sisi lain, program pembinaan UMKM hanya diperuntukkan bagi mereka yang ber-KTP DKI.
"Mungkin di era gubernur baru nanti bersama tim sinkronisasi akan dibicarakan di tingkat atas mengenai (keharusan) KTP DKI ini," tutur Irwandi.
Ke depan, dia mengaku akan bekerja sama dengan Disdukcapil untuk mendata para pendatang.
BPS DKI Jakarta mencatat, pada 2015 Jakarta dihuni 10.177.924 jiwa. Sementara Disdukcapil mengatakan, saat ini ada 7,3 juta penduduk Jakarta ber-KTP DKI. Selisih angka sekitar 2.877.924 itu belum bisa dipastikan sebagai pendatang.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/5b2M2Y2N" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Sekitar 24.473 orang diperkirakan akan tiba hari ini di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Belum dipastikan jumlah tersebut murni warga Jakarta atau ada pendatang baru.
Tak dimungkiri, momen Lebaran menjadi gerbang masuk bagi pendatang baru. Alasan mereka ke Ibu Kota umumnya untuk mengadu nasib.
Dwi Yuliani, warga Yogyakarta, mengaku membawa serta teman maupun sanak saudara. Dwi membawa Novita ke kediamannya di Jakarta Timur.
"Dia minta diajak ke Jakarta. Kebetulan saya ada informasi lowongan kerja. Ya, sudah saya ajak saja," kata Dwi kepada
Metrotvnews.com di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Juni 2017.
Untungnya, Novita tak perlu mengontrak di Jakarta. Tempat kerjanya nanti memberikan tempat tinggal untuk karyawannya. "Nanti ada mes. Jadi, enggak tinggal sama saya," tambah Dwi.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Edison Sianturi mengatakan arus urbanisasi ke Jakarta sudah tak terbendung. Untuk itu Disdukcapil mengimbau pendatang memiliki keterampilan khusus sebelum ke Jakarta.
"Setelah ada keahlian, bawa surat pindah dari daerah ke RT dan kelurahan di Jakarta, baru bisa diberikan identitas. Untuk mendapatkan KTP Jakarta, harus ada jaminan pekerjaan dan tempat tinggal," kata Edison.
Sejumlah penumpang turun di Stasiun Gambir
Meski demikian, Dinas UMKM dan Perdagangan DKI mengaku tak memiliki program pembinaan bagi para pendatang. Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan Irwandi mengakui hal itu dilematis karena urbanisasi tidak bisa dihentikan. Di sisi lain, program pembinaan UMKM hanya diperuntukkan bagi mereka yang ber-KTP DKI.
"Mungkin di era gubernur baru nanti bersama tim sinkronisasi akan dibicarakan di tingkat atas mengenai (keharusan) KTP DKI ini," tutur Irwandi.
Ke depan, dia mengaku akan bekerja sama dengan Disdukcapil untuk mendata para pendatang.
BPS DKI Jakarta mencatat, pada 2015 Jakarta dihuni 10.177.924 jiwa. Sementara Disdukcapil mengatakan, saat ini ada 7,3 juta penduduk Jakarta ber-KTP DKI. Selisih angka sekitar 2.877.924 itu belum bisa dipastikan sebagai pendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)