medcom.id, Jakarta: Kodam Jaya telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka penanggulangan penyumbatan aliran Kali Ciliwung di daerah Rindam Jaya, Condet, Jakarta Timur. Sejumlah konsep normalisasi pun telah diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk melanjutkan kerja sama ini.
"Gubernur DKI menyambut dengan baik kita presentasi dilanjutkan MoU dan Desember akan dimulai untuk menanggulangi penyumbatan," kata Agus di Bantaran Kali Ciliwung, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Sabtu (15/8/2015).
Agus mengungkapkan, konsep penanggulang tersebut merupakan hasil investigasi Kodam Jaya di lapangan. Saat melakukan investigasi, pihaknya menemukan penyebab banjir selain penumpakan sampah.
"Penyebab utama adanya penyumbatan sedimentasi atau pendangkalan sungai kotor dan jorok di Kalibata, Kampung Melayu, dan dekat Roxy. Padahal dulu sungai Ciliwung lebarnya 15 meter," ungkap dia.
Agus pun mengimbau masyarakat menjaga kali Ciliwung yang tengah dinormalisasi. Ia meminta warga untuk tak lagi membuang sampah ke kali.
"Ini mau merubah mindset kita tidak lagi masyarakat buang sampah di Ciliwung. Mari dijaga agar bermanfaat secara ekonomi dan sehat. Jadi Ciliwung yang jorok dan kotor kita ubah jadi bersih dan hijau. Jadi tempat wisata dan jadi transportasi air di Jakarta," tegas dia.
medcom.id, Jakarta: Kodam Jaya telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka penanggulangan penyumbatan aliran Kali Ciliwung di daerah Rindam Jaya, Condet, Jakarta Timur. Sejumlah konsep normalisasi pun telah diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk melanjutkan kerja sama ini.
"Gubernur DKI menyambut dengan baik kita presentasi dilanjutkan MoU dan Desember akan dimulai untuk menanggulangi penyumbatan," kata Agus di Bantaran Kali Ciliwung, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Sabtu (15/8/2015).
Agus mengungkapkan, konsep penanggulang tersebut merupakan hasil investigasi Kodam Jaya di lapangan. Saat melakukan investigasi, pihaknya menemukan penyebab banjir selain penumpakan sampah.
"Penyebab utama adanya penyumbatan sedimentasi atau pendangkalan sungai kotor dan jorok di Kalibata, Kampung Melayu, dan dekat Roxy. Padahal dulu sungai Ciliwung lebarnya 15 meter," ungkap dia.
Agus pun mengimbau masyarakat menjaga kali Ciliwung yang tengah dinormalisasi. Ia meminta warga untuk tak lagi membuang sampah ke kali.
"Ini mau merubah
mindset kita tidak lagi masyarakat buang sampah di Ciliwung. Mari dijaga agar bermanfaat secara ekonomi dan sehat. Jadi Ciliwung yang jorok dan kotor kita ubah jadi bersih dan hijau. Jadi tempat wisata dan jadi transportasi air di Jakarta," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)