Jakarta: Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hani Sumarno mengatakan revitalisasi kawasan seni Taman Ismail Marzuki (TIM) tak main-main. Jakpro menargetkan TIM menjadi panggung seni Internasional sekelas Broadway, New York, Amerika Serikat.
"Itu justru yang harus kita kejar. Jadi sekarang sudah era 4.0, 5.0. Sama dengan berkesenian juga harus setara dengan kota lainnya, negara lainnya," kata Hani di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 26 November 2019.
Hani menyebut Indonesia kaya kesenian. TIM bakal dijadikan etalase seni Indonesia agar wisatawan dunia melirik Tanah Air.
Pemprov DKI juga ingin wisatawan internasional menjadikan Indonesia tempat baru melihat pertunjukan seni. "Tidak perlu lagi mencari-cari di Singapura, Korea, hingga Hong Kong buat pertunjukan kelas dunia, karena itu sudah harus dihadirkan di kota kita ini," ujar Hani.
Dia menuturkan revitalisasi ialah program keberlanjutan. Kawasan TIM di masa mendatang sudah harus dipikirkan dari sekarang.
"Kalau kita tidak pernah memulai, kita tidak akan pernah punya (kawasan seni internasional)," ujar Hani.
Jakarta: Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hani Sumarno mengatakan
revitalisasi kawasan seni Taman Ismail Marzuki (TIM) tak main-main. Jakpro menargetkan TIM menjadi panggung seni Internasional sekelas Broadway, New York, Amerika Serikat.
"Itu justru yang harus kita kejar. Jadi sekarang sudah era 4.0, 5.0. Sama dengan berkesenian juga harus setara dengan kota lainnya, negara lainnya," kata Hani di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 26 November 2019.
Hani menyebut Indonesia kaya kesenian. TIM bakal dijadikan etalase seni Indonesia agar wisatawan dunia melirik Tanah Air.
Pemprov DKI juga ingin wisatawan internasional menjadikan Indonesia tempat baru melihat pertunjukan seni. "Tidak perlu lagi mencari-cari di Singapura, Korea, hingga Hong Kong buat pertunjukan kelas dunia, karena itu sudah harus dihadirkan di kota kita ini," ujar Hani.
Dia menuturkan
revitalisasi ialah program keberlanjutan. Kawasan TIM di masa mendatang sudah harus dipikirkan dari sekarang.
"Kalau kita tidak pernah memulai, kita tidak akan pernah punya (kawasan seni internasional)," ujar Hani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
