medcom.id, Jakarta: Yusri Isnaeni mengaku kecewa atas sikap arogan Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama yang meneriaki dirinya sebagai maling di depan umum. Sakit hati yang diderita ibu tunggal Anggun Hanna Dwi Renjani ini terlalu dalam, sehingga ia berani melaporkan Ahok atas tuduhan pencemaran nama baik.
Laporan tersebut dia layangkan ke Polda Metro Jaya enam hari paska kejadian, tepatnya pada 16 Desember 2015. Berbekal struk yang diberikan oknum untuk menguangkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) beserta bukti lainnya, dia yakin Ahok asal bicara terkait kata 'maling' yang dilontarkan ke Yusri sebanyak tiga kali.
"Sakit hati, ingin nangis saya. Sekarang gini, siapa yang maling jika KJP tersebut atas nama saya dan anak saya? Walaupun KJP tersebut saya uangkan, tetapi kan uangnya juga untuk kepentingan anak saya. Untuk membayar tunggakan bayaran sekolah selama lima bulan," ujar Yusri kepada Metrotvnews.com di kediamannya, Jalan Mahoni Blok A Gang 1 Nomor 34 RT 03/RW 09, Koja, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2015).
Yusri mengakui baru pertama kali memegang KJP, sehingga ia tidak mengerti secara detail penggunaan KJP tersebut, termasuk menguangkan dan potongan yang ada. Menurut dia, KJP yang sedianya meringankan beban keluarga tidak mampu, menjadi tambahan beban jika penggunaan KJP itu sendiri dipersulit.
"Buktinya, saat saya ingin menggunakan KJP di toko seragam sekolah, tokonya bilang offline terus, padahal sudah lima kali saya ke sana agar bisa membeli seragam sekolah buat anak saya. Memang salah kalau diuangkan, tapi kan uangnya ini buat sekolah anak juga," ketus dia.
Yusri mengungkapkan, tindakan Ahok bermula saat dirinya menanyakan kejelasan pencairan KJP. "Saya hanya ingin nanya tentang KJP ke Ahok, kenapa saya belanja empat kali dan kelima kalinya dipersulit dan dibilang offline dari pusat. Kemudian ada yang menyarankan KJP dicairkan, baru bisa dibelikan pakaian seragam sekolah untuk anak saya," kata Yusri.
Saat menanyakan hal itu, Yusri mengaku dimaki di depan umum. Sebelum mendapat penjelasan, Ahok langsung memaki Yusri. Usai memaki sambil mengucap kata maling sebanyak tiga kali, Ahok juga memerintahkan anak buahnya mencatat identitas dan memenjarakan dirinya.
"Ahok langsung mengatakan dan menuding saya, ibu maling ibu maling ibu maling sambil menunjukkan jari ke wajah saya, kemudian muka beliau merah. Setelah itu memerintahkan staffnya atau ajudannya, 'catat namanya, penjarakan saja dia!," tutup Yusri.
medcom.id, Jakarta: Yusri Isnaeni mengaku kecewa atas sikap arogan Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama yang meneriaki dirinya sebagai maling di depan umum. Sakit hati yang diderita ibu tunggal Anggun Hanna Dwi Renjani ini terlalu dalam, sehingga ia berani melaporkan Ahok atas tuduhan pencemaran nama baik.
Laporan tersebut dia layangkan ke Polda Metro Jaya enam hari paska kejadian, tepatnya pada 16 Desember 2015. Berbekal struk yang diberikan oknum untuk menguangkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) beserta bukti lainnya, dia yakin Ahok asal bicara terkait kata 'maling' yang dilontarkan ke Yusri sebanyak tiga kali.
"Sakit hati, ingin nangis saya. Sekarang gini, siapa yang maling jika KJP tersebut atas nama saya dan anak saya? Walaupun KJP tersebut saya uangkan, tetapi kan uangnya juga untuk kepentingan anak saya. Untuk membayar tunggakan bayaran sekolah selama lima bulan," ujar Yusri kepada Metrotvnews.com di kediamannya, Jalan Mahoni Blok A Gang 1 Nomor 34 RT 03/RW 09, Koja, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2015).
Yusri mengakui baru pertama kali memegang KJP, sehingga ia tidak mengerti secara detail penggunaan KJP tersebut, termasuk menguangkan dan potongan yang ada. Menurut dia, KJP yang sedianya meringankan beban keluarga tidak mampu, menjadi tambahan beban jika penggunaan KJP itu sendiri dipersulit.
"Buktinya, saat saya ingin menggunakan KJP di toko seragam sekolah, tokonya bilang offline terus, padahal sudah lima kali saya ke sana agar bisa membeli seragam sekolah buat anak saya. Memang salah kalau diuangkan, tapi kan uangnya ini buat sekolah anak juga," ketus dia.
Yusri mengungkapkan, tindakan Ahok bermula saat dirinya menanyakan kejelasan pencairan KJP. "Saya hanya ingin nanya tentang KJP ke Ahok, kenapa saya belanja empat kali dan kelima kalinya dipersulit dan dibilang offline dari pusat. Kemudian ada yang menyarankan KJP dicairkan, baru bisa dibelikan pakaian seragam sekolah untuk anak saya," kata Yusri.
Saat menanyakan hal itu, Yusri mengaku dimaki di depan umum. Sebelum mendapat penjelasan, Ahok langsung memaki Yusri. Usai memaki sambil mengucap kata maling sebanyak tiga kali, Ahok juga memerintahkan anak buahnya mencatat identitas dan memenjarakan dirinya.
"Ahok langsung mengatakan dan menuding saya, ibu maling ibu maling ibu maling sambil menunjukkan jari ke wajah saya, kemudian muka beliau merah. Setelah itu memerintahkan staffnya atau ajudannya, 'catat namanya, penjarakan saja dia!," tutup Yusri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)