"Belum terbukti (mengutungkan) sekarang, karena baru berjalan. Masih dalam taraf persiapan," kata Tommy, 45, pengemudi bajaj online kepada Metrotvnews.com, Jumat (9/10/2015).
Meski demikian, dia menyambut positif pemesanan bajaj melalui aplikasi. Menurutnya, bajaj pun harus mengikuti perkembangan teknologi.
"Kalau nanti bajaj tidak online otomatis tidak akan laku," ujarnya.
Tommy sadar ini era teknologi. Ojek yang bisa dipesan secara online semakin bertebaran di Ibu Kota. Jika bajaj tidak mengikuti cara tersebut, dia menilai, akan ditinggalkan penumpang.

Aplikasi bajaj online dapat diunduh melalui App Store dan Play Store. Foto: MI/Atet Dwi Pramadia
Tommy biasa mangkal di sekitar Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat. Dia mengatakan, pemesanan kendaraan umum secara online memudahkan penumpang.
Mendaftar menjadi pengemudi bajaj online tidak rumit. Cukup punya telepon genggam dengan sistem operasi Android. Sebelum ada bajaj online, Tommy sudah punya Android.
"Sebetulnya ada pilihan, apa kita mau dikasih (kredit) telepon genggam atau enggak? Tapi (kredit telepon genggam) persyaratannya ribet," ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan bajaj online Rabu 7 Oktober. Saat ini baru ada sekitar 200 unit bajaj yang bisa dipesan secara online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id