medcom.id, Jakarta: Jalan layang lingkar simpang susun Semanggi ditargetkan rampung pada Agustus 2017. Pembangunan saat ini sudah mencapai 34%.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tidak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hananto Krisna mengatakan, PT Wijaya Karya selaku kontraktor sudah selesai membangun pondasi tiang bor dan pile cap (pondasi tiang-tiang penopang jalan).
"Progres pembangunan sekitar 34%. Yang sudah terbangun saat ini pondasi tiang bor dan pile cap. Sudah terpasang semuanya," kata Hananto, Jumat (4/11/2016).
Hananto menjelaskan, tidak ada kendala selama pembangunan. Saat ini sedang dilakukan pengangkatan beton girder (balok jembatan) di lokasi Hotel Sultan dan Plaza Semanggi.
"Proses saat ini masih sesuai rencana. Alhamdulillah belum ada kendala berarti di lapangan," ujarnya.
Terkait jalur hijau di kawasan Semanggi, Hananto meminta kontraktor berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Sebab, jalur hijau dan pohon-pohon yang harus ditebang untuk pembangunan harus diganti oleh kontraktor.
"Dalam menebang pohon yang terkena pembangunan, kita instruksikan agar kontraktor berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan mengikuti aturan yang ada tentang penggantian pohon yang ditebang," ujarnya.
Proyek ini menelan biaya sebesar Rp360 miliar, sedangkan nilai kompensasi pihak pengembang mencapai Rp579 miliar. Pengumuman pemenang tender dilakukan berdasarkan evaluasi kualifikasi, administrasi, teknis, harga dan klarifikasi yang dilakukan PT Mitra Panca Persada.
Lingkup pekerjaan dalam proyek ini meliputi detail engineering design, persiapan, pergeseran loop, pelaksanaan konstruksi (design-build) pada struktur atas dan bawah, serta pekerjaan lain seperti drainase, marka, mechanical electrical, dan landscape.
Bentang flyover akan terbuat dari box beton yang dibuat atau dicor di pabrik beton dan langsung diangkat dan di-stressing di lokasi pekerjaan. Karena pekerjaan atas dilakukan secara full precast diharapkan meminimalkan dampak kemacetan lalu lintas selama proyek berlangsung.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNx9zrJb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Jalan layang lingkar simpang susun Semanggi ditargetkan rampung pada Agustus 2017. Pembangunan saat ini sudah mencapai 34%.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tidak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hananto Krisna mengatakan, PT Wijaya Karya selaku kontraktor sudah selesai membangun pondasi tiang bor dan pile cap (pondasi tiang-tiang penopang jalan).
"Progres pembangunan sekitar 34%. Yang sudah terbangun saat ini pondasi tiang bor dan pile cap. Sudah terpasang semuanya," kata Hananto, Jumat (4/11/2016).
Hananto menjelaskan, tidak ada kendala selama pembangunan. Saat ini sedang dilakukan pengangkatan beton girder (balok jembatan) di lokasi Hotel Sultan dan Plaza Semanggi.
"Proses saat ini masih sesuai rencana. Alhamdulillah belum ada kendala berarti di lapangan," ujarnya.
Terkait jalur hijau di kawasan Semanggi, Hananto meminta kontraktor berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Sebab, jalur hijau dan pohon-pohon yang harus ditebang untuk pembangunan harus diganti oleh kontraktor.
"Dalam menebang pohon yang terkena pembangunan, kita instruksikan agar kontraktor berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan mengikuti aturan yang ada tentang penggantian pohon yang ditebang," ujarnya.
Proyek ini menelan biaya sebesar Rp360 miliar, sedangkan nilai kompensasi pihak pengembang mencapai Rp579 miliar. Pengumuman pemenang tender dilakukan berdasarkan evaluasi kualifikasi, administrasi, teknis, harga dan klarifikasi yang dilakukan PT Mitra Panca Persada.
Lingkup pekerjaan dalam proyek ini meliputi detail engineering design, persiapan, pergeseran loop, pelaksanaan konstruksi (design-build) pada struktur atas dan bawah, serta pekerjaan lain seperti drainase, marka, mechanical electrical, dan landscape.
Bentang flyover akan terbuat dari box beton yang dibuat atau dicor di pabrik beton dan langsung diangkat dan di-stressing di lokasi pekerjaan. Karena pekerjaan atas dilakukan secara full precast diharapkan meminimalkan dampak kemacetan lalu lintas selama proyek berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)