Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2019 mulai hari ini hinnga Minggu, 12 Mei 2019. Sebanyak 2.771 personel dikerahkan untuk operasi ini.
"(Personel) nanti ditambah dari TNI, kemudian Dishub, Satpol PP, dan instansi terkait. Dari Polri kurang lebih 2.300," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf di Polda Metro Jaya, Senin, 29 April 2019.
Menurut dia, Polda tak hanya menurunkan polisi lalu lintas (polantas) saja. Personel dari Direktorat Sabhara dan Direktorat Reserse Kriminal juga dilibatkan.
Yusuf mengatakan penempatan ribuan personel akan disesuaikan dengan situasi di lapangan. Ia ingin operasi ini tak menimbulkan kemacetan.
"Bisa di Jalan Benyamin Sueb Kemayoran, itu kan lebar di situ. Kalau pun kita melaksanakan kegiatan, enggak macet. Kalau di sini, misalnya Manggala Wanabakti, kita masukkan di sana jadi enggak ganggu kegiatan masyarakat yang lain," ungkap Yusuf.
Sementara itu, ada tujuh jenis pelanggaran yang diprioritaskan dalam Operasi Keselamatan Jaya 2019 ini. Pertama, pengguna jalan yang menggunakan telepon genggam saat mengemudi.
Baca: Pegawai Kemenaker Arogan di Tol Pancoran Ditahan
Polisi juga memburu pengemudi mobil yang tidak menggunakan sabuk pengaman. Selain itu, operasi juga bakal menjaring pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm berstandar SNI dan Pengendara yang melawan arus.
Pengemudi kendaraan di bawah pengaruh alkohol dan narkoba juag bakal dibasmi. Pengemudi kendaraan di bawah umur pun diincar. Terakhir, operasi ini juga mencari pengemudi yang melebihi batas kecepatan maksimal.
"Kita laksanakan kegiatan persuasif dulu. Tapi, hari ini sudah ada yang ditilang. Ini kita terapkan selama 14 hari ya," pungkas Yusuf.
Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2019 mulai hari ini hinnga Minggu, 12 Mei 2019. Sebanyak 2.771 personel dikerahkan untuk operasi ini.
"(Personel) nanti ditambah dari TNI, kemudian Dishub, Satpol PP, dan instansi terkait. Dari Polri kurang lebih 2.300," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf di Polda Metro Jaya, Senin, 29 April 2019.
Menurut dia, Polda tak hanya menurunkan polisi lalu lintas (polantas) saja. Personel dari Direktorat Sabhara dan Direktorat Reserse Kriminal juga dilibatkan.
Yusuf mengatakan penempatan ribuan personel akan disesuaikan dengan situasi di lapangan. Ia ingin operasi ini tak menimbulkan kemacetan.
"Bisa di Jalan Benyamin Sueb Kemayoran, itu kan lebar di situ. Kalau pun kita melaksanakan kegiatan, enggak macet. Kalau di sini, misalnya Manggala Wanabakti, kita masukkan di sana jadi enggak ganggu kegiatan masyarakat yang lain," ungkap Yusuf.
Sementara itu, ada tujuh jenis pelanggaran yang diprioritaskan dalam Operasi Keselamatan Jaya 2019 ini. Pertama, pengguna jalan yang menggunakan telepon genggam saat mengemudi.
Baca: Pegawai Kemenaker Arogan di Tol Pancoran Ditahan
Polisi juga memburu pengemudi mobil yang tidak menggunakan sabuk pengaman. Selain itu, operasi juga bakal menjaring pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm berstandar SNI dan Pengendara yang melawan arus.
Pengemudi kendaraan di bawah pengaruh alkohol dan narkoba juag bakal dibasmi. Pengemudi kendaraan di bawah umur pun diincar. Terakhir, operasi ini juga mencari pengemudi yang melebihi batas kecepatan maksimal.
"Kita laksanakan kegiatan persuasif dulu. Tapi, hari ini sudah ada yang ditilang. Ini kita terapkan selama 14 hari ya," pungkas Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)