medcom.id, Jakarta: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI menemukan sebanyak 230 makam fiktif. Kuburan itu tersebar di sejumlah tempat pemakaman umum (TPU).
"Semua akan kami tertibkan,” kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Djafar Muchlis di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (26/7/2016).
Sebanyak 32 dari 230 makam fiktif sudah dibongkar. Dinas Pertamanan, menurut Djafar, menargetkan dalam tiga bulan semua TPU bersih dari kuburan abal-abal.
Djafar mengungkapkan, makam itu ditemukan di beberapa TPU, di antaranya TPU Bivak, TPU Kawi, TPU Pasar Baru, TPU Tegal Alur. Makam fiktif paling banyak ditemui di TPU Tegal Alur dengan jumlah 160 unit dan jumlahnya masih bisa bertambah.
"Kami masih melakukan penyelidikan di makam tersebut. Kita cek data yang dimiliki dengan data di lapangan," ujarnya.
Djafar tak menampik banyaknya makam fiktif karena ada oknum yang bermain. Dia mengaku sudah merombak jajarannya agar kasus makam fiktif tidak terulang.
"Bulan Juni kemarin kita rombak 75 persen pejabat struktural di Dinas Pertamanan," kata Djafar.
Djafar memastikan bakal memidanakan oknum yang terbukti terlibat dengan makam fiktif. "Ada indikasi terlibat dari bawahan sampai atasan di Dinas ini. Masalahnya kan sudah berjalan bertahun-tahun," katanya.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, Munjirin mengatakan, pihaknya terus melakukan investigasi di sejumlah TPU di wilayahnya. Hasilnya ditemukan sebanyak sembilan makam fiktif di TPU Karet Pasar Baru Barat (KPBB), Sawah Besar dan TPU Kawi-kawi, Johar Baru.
"Proses investigasinya kurang lebih selama satu bulan. Hari ini total ada sembilan yang kita bongkar, tiga di KPBB dan Kawi-kawi enam," kata Munjirin.
Ia menjelaskan, modus makam fiktif di TPU KPBB dengan cara memasang batu nisan bertuliskan nama bayi. Sedangkan di TPU Kawi-Kawi ditemukan dua makan dengan nama yang sama.
"Kami datangkan ahli waris ke TPU Kawi-kawi. Keluarganya menunjukkan lokasi makam yang sebenarnya. Terbukti makam yang satu ternyata kosong,” ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI menemukan sebanyak 230 makam fiktif. Kuburan itu tersebar di sejumlah tempat pemakaman umum (TPU).
"Semua akan kami tertibkan,” kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Djafar Muchlis di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (26/7/2016).
Sebanyak 32 dari 230 makam fiktif sudah dibongkar. Dinas Pertamanan, menurut Djafar, menargetkan dalam tiga bulan semua TPU bersih dari kuburan abal-abal.
Djafar mengungkapkan, makam itu ditemukan di beberapa TPU, di antaranya TPU Bivak, TPU Kawi, TPU Pasar Baru, TPU Tegal Alur. Makam fiktif paling banyak ditemui di TPU Tegal Alur dengan jumlah 160 unit dan jumlahnya masih bisa bertambah.
"Kami masih melakukan penyelidikan di makam tersebut. Kita cek data yang dimiliki dengan data di lapangan," ujarnya.
Djafar tak menampik banyaknya makam fiktif karena ada oknum yang bermain. Dia mengaku sudah merombak jajarannya agar kasus makam fiktif tidak terulang.
"Bulan Juni kemarin kita rombak 75 persen pejabat struktural di Dinas Pertamanan," kata Djafar.
Djafar memastikan bakal memidanakan oknum yang terbukti terlibat dengan makam fiktif. "Ada indikasi terlibat dari bawahan sampai atasan di Dinas ini. Masalahnya kan sudah berjalan bertahun-tahun," katanya.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, Munjirin mengatakan, pihaknya terus melakukan investigasi di sejumlah TPU di wilayahnya. Hasilnya ditemukan sebanyak sembilan makam fiktif di TPU Karet Pasar Baru Barat (KPBB), Sawah Besar dan TPU Kawi-kawi, Johar Baru.
"Proses investigasinya kurang lebih selama satu bulan. Hari ini total ada sembilan yang kita bongkar, tiga di KPBB dan Kawi-kawi enam," kata Munjirin.
Ia menjelaskan, modus makam fiktif di TPU KPBB dengan cara memasang batu nisan bertuliskan nama bayi. Sedangkan di TPU Kawi-Kawi ditemukan dua makan dengan nama yang sama.
"Kami datangkan ahli waris ke TPU Kawi-kawi. Keluarganya menunjukkan lokasi makam yang sebenarnya. Terbukti makam yang satu ternyata kosong,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)