medcom.id Jakarta: Pedagang obat di Pasar Pramuka menjamin sudah tidak ada obat palsu dan kedaluwarsa di Pasar Pramuka. Warga diminta tidak takut mendatangi dan membeli obat di Pasar Pramuka.
Pemilik apotek, Rudi, mengatakan, tidak semua toko di Pasar Pramuka menjual obat palsu dan kedaluwarsa. Toko yang ditutup petugas gabungan beberap waktu lalu adalah milik oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Pasti banyak masyarakat yang takut, saya imbau enggak usah takut, yang kemarin itu hanya oknum. Saya yakin masih banyak penjual jujur di sini," kata Rudi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (16/9/2016).
Rudi menyesali ada pedagang yang menjual obat kedaluwarsa. Walhasil, pedagang obat yang jujur terkena imbas. "Saya dan pedagang obat lain kena imbasnya, padahal tidak tahu apa-apa," ujar Rudi.
Pemilik apotek lainnya, Widjaya, mengatakan, pengawasan yang dilakukan BPOM dan Dinas Kesehatan harus dilakukan secara simultan di Pasar Pramuka. "Saya harap BPOM dan Dinas Kesehatan DKI sering- sering datang ke sini agar pelanggan bisa percaya dan beli obat di sini," ujar Widjaya
Pada 13 September, BPOM menggeledah enam apotek rakyat di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur. Petugas memeriksa data obat di apotek yang sebelumnya sempat ditutup karena bermasalah.
Petugas BPOM didampingi petugas PD Pasar Jaya memeriksa dokumen pembelian obat di apotek tersebut. Tak hanya itu, petugas juga memeriksa tanggal kadaluarsa obat di apotek tersebut.
Sebelumnya, Rabu 7 September, ke enam apotek itu ditutup setelah digeledah BPOM dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Dalam penggerebekan itu ditemukan sejumlah obat kadaluarsa dan tanpa izin edar.
Enam Apotek Rakyat itu sudah resmi ditutup dan tidak diperkenankan berjualan kembali di Pasar Pramuka. Jika dalam pengecekan obat tersebut ditemukan ada obat bermasalah maka akan dimusnahkan.
medcom.id Jakarta: Pedagang obat di Pasar Pramuka menjamin sudah tidak ada obat palsu dan kedaluwarsa di Pasar Pramuka. Warga diminta tidak takut mendatangi dan membeli obat di Pasar Pramuka.
Pemilik apotek, Rudi, mengatakan, tidak semua toko di Pasar Pramuka menjual obat palsu dan kedaluwarsa. Toko yang ditutup petugas gabungan beberap waktu lalu adalah milik oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Pasti banyak masyarakat yang takut, saya imbau enggak usah takut, yang kemarin itu hanya oknum. Saya yakin masih banyak penjual jujur di sini," kata Rudi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (16/9/2016).
Rudi menyesali ada pedagang yang menjual obat kedaluwarsa. Walhasil, pedagang obat yang jujur terkena imbas. "Saya dan pedagang obat lain kena imbasnya, padahal tidak tahu apa-apa," ujar Rudi.
Pemilik apotek lainnya, Widjaya, mengatakan, pengawasan yang dilakukan BPOM dan Dinas Kesehatan harus dilakukan secara simultan di Pasar Pramuka. "Saya harap BPOM dan Dinas Kesehatan DKI sering- sering datang ke sini agar pelanggan bisa percaya dan beli obat di sini," ujar Widjaya
Pada 13 September, BPOM menggeledah enam apotek rakyat di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur. Petugas memeriksa data obat di apotek yang sebelumnya sempat ditutup karena bermasalah.
Petugas BPOM didampingi petugas PD Pasar Jaya memeriksa dokumen pembelian obat di apotek tersebut. Tak hanya itu, petugas juga memeriksa tanggal kadaluarsa obat di apotek tersebut.
Sebelumnya, Rabu 7 September, ke enam apotek itu ditutup setelah digeledah BPOM dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Dalam penggerebekan itu ditemukan sejumlah obat kadaluarsa dan tanpa izin edar.
Enam Apotek Rakyat itu sudah resmi ditutup dan tidak diperkenankan berjualan kembali di Pasar Pramuka. Jika dalam pengecekan obat tersebut ditemukan ada obat bermasalah maka akan dimusnahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)