medcom.id, Jakarta: Warga Luar Batang mendukung rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama yang akan menormalisasi permukiman warga dengan membangun sheet piles di pinggiran Pelabuhan Sunda Kelapa. Namun, warga keberatan jika proyek normalisasi kawasan harus menggusur warga di kampung Luar Batang.
"Kita dukung rencana Ahok membuat sheet piles. Malah kita mau bantu bongkar. Normalisasi itu kita butuh," kata Sekretaris Masjid Luar Batang Mansur di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (31/3/2016).
Proyek normalisasi pinggiran Pelabuhan Sunda Kelapa justru membuat kawasan Masjid Luar Batang menjadi indah.
Namun, kata Mansur, jangan sampai Masjid Luar Batang menjadi seperti Masjid Mbah Priok, Koja, Jakarta Pusat. Masjid Mbah Priok menjadi sepi jamaah pascakerusuhan Koja pada 2010 lalu.
"Kalau kampungya digusur, masjid ini akan sepi. Masjid indah kalau jamaahnya banyak. Bukan lampu-lampu penerangan jalan, jalan bagus, ada taman, bukan itu," kata dia.
Lagipula, kampung Luar Batang lebih dulu ada sebelum Masjid Luar Batang dibangun. Masyarakat sekitar dan peziarah dari berbagai daerah dan luar negeri banyak meramaikan Masjid yang dibangun pada abad ke-20.
"Di area Masjid Batang terdapat makam ulama Al Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus. Beliau salah satu tokoh yang menyiarkan Islam ke tanah Betawi. Setiap hari banyak yang berziarah di sini dari masyarakat sekitar sampai dari luar negeri," pungkasnya.
Salah seorang warga, Ima, 48, mengatakan dirinya tidak setuju jika proyek normalisasi pinggiran Pelabuhan Sunda Kelapa berdampak pada penggusuran permukiman warga. Dia bilang, warga tinggal di kampung Luar Batang dari generasi ke generasi.
"Sekarang sudah generasi ke lima. Kampung ini sudah lama sekali. Kalau kampung ini digusur, siapa lagi yang meramaikan masjid? Pak Ahok harus tahu ini," kata wanita berhijab hijau muda ini.
medcom.id, Jakarta: Warga Luar Batang mendukung rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama yang akan menormalisasi permukiman warga dengan membangun sheet piles di pinggiran Pelabuhan Sunda Kelapa. Namun, warga keberatan jika proyek normalisasi kawasan harus menggusur warga di kampung Luar Batang.
"Kita dukung rencana Ahok membuat sheet piles. Malah kita mau bantu bongkar. Normalisasi itu kita butuh," kata Sekretaris Masjid Luar Batang Mansur di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (31/3/2016).
Proyek normalisasi pinggiran Pelabuhan Sunda Kelapa justru membuat kawasan Masjid Luar Batang menjadi indah.
Namun, kata Mansur, jangan sampai Masjid Luar Batang menjadi seperti Masjid Mbah Priok, Koja, Jakarta Pusat. Masjid Mbah Priok menjadi sepi jamaah pascakerusuhan Koja pada 2010 lalu.
"Kalau kampungya digusur, masjid ini akan sepi. Masjid indah kalau jamaahnya banyak. Bukan lampu-lampu penerangan jalan, jalan bagus, ada taman, bukan itu," kata dia.
Lagipula, kampung Luar Batang lebih dulu ada sebelum Masjid Luar Batang dibangun. Masyarakat sekitar dan peziarah dari berbagai daerah dan luar negeri banyak meramaikan Masjid yang dibangun pada abad ke-20.
"Di area Masjid Batang terdapat makam ulama Al Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus. Beliau salah satu tokoh yang menyiarkan Islam ke tanah Betawi. Setiap hari banyak yang berziarah di sini dari masyarakat sekitar sampai dari luar negeri," pungkasnya.
Salah seorang warga, Ima, 48, mengatakan dirinya tidak setuju jika proyek normalisasi pinggiran Pelabuhan Sunda Kelapa berdampak pada penggusuran permukiman warga. Dia bilang, warga tinggal di kampung Luar Batang dari generasi ke generasi.
"Sekarang sudah generasi ke lima. Kampung ini sudah lama sekali. Kalau kampung ini digusur, siapa lagi yang meramaikan masjid? Pak Ahok harus tahu ini," kata wanita berhijab hijau muda ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)