Jakarta: Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, memaparkan kasus aktif covid-19 (orang yang masih dirawat/isolasi) di Jakarta naik 2.248 pada Kamis, 27 Januari 2022. Total kasus aktif kini mencapai 16.330.
"Perlu digarisbawahi bahwa 15.451 orang dari jumlah kasus aktif (90,9 persen) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya pelaku perjalanan luar negeri," terang Dwi dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Januari 2022.
Kasus positif baru berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) Kamis, 27 Januari 2022, bertambah 4.149 orang sehingga total kasus covid-19 di Jakarta menjadi 891.148. Sebanyak 3.920 atau94,5 persen kasus baru juga berasal dari transmisi lokal.
Baca: 5 Kebijakan Prioritas OJK Halau Dampak Normalisasi Kebijakan Negara Maju
Dwi turut mengimbau masyarakat mewaspadai penularan varian Omicron yang kini meningkat di Jakarta. Dari 2.404 orang yang terinfeksi, 1.309 orang ialah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 1.095 lainnya dari transmisi lokal.
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat tes PCR dilakukan terhadap 32.494 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, 29.894 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 4.149 positif dan 25.745 negatif.
Selain itu, tes antigen dilakukan terhadap 77.034 orang dengan hasil 3.102 positif dan 73.932 negatif. Namun, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dwi juga menyampaikan target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ialah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu. Artinya, target WHO untuk Jakarta, yakni minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 157.825 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 774.036 per sejuta penduduk," jelas dia.
Dari total kasus positif, jumlah orang dinyatakan telah pulih mencapai 861.203 dengan tingkat kesembuhan 96,6 persen. Selain itu, 13.615 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,3 persen.
Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,7 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
Jakarta: Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan
DKI Jakarta, Dwi Oktavia, memaparkan kasus aktif
covid-19 (orang yang masih dirawat/isolasi) di Jakarta naik 2.248 pada Kamis, 27 Januari 2022. Total kasus aktif kini mencapai 16.330.
"Perlu digarisbawahi bahwa 15.451 orang dari jumlah kasus aktif (90,9 persen) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya pelaku perjalanan luar negeri," terang Dwi dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Januari 2022.
Kasus positif baru berdasarkan hasil tes
polymerase chain reaction (PCR) Kamis, 27 Januari 2022, bertambah 4.149 orang sehingga total kasus covid-19 di Jakarta menjadi 891.148. Sebanyak 3.920 atau94,5 persen kasus baru juga berasal dari transmisi lokal.
Baca:
5 Kebijakan Prioritas OJK Halau Dampak Normalisasi Kebijakan Negara Maju
Dwi turut mengimbau masyarakat mewaspadai penularan varian
Omicron yang kini meningkat di Jakarta. Dari 2.404 orang yang terinfeksi, 1.309 orang ialah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 1.095 lainnya dari transmisi lokal.
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat tes PCR dilakukan terhadap 32.494 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, 29.894 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 4.149 positif dan 25.745 negatif.
Selain itu, tes antigen dilakukan terhadap 77.034 orang dengan hasil 3.102 positif dan 73.932 negatif. Namun, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dwi juga menyampaikan target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ialah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu. Artinya, target WHO untuk Jakarta, yakni minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 157.825 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 774.036 per sejuta penduduk," jelas dia.
Dari total kasus positif, jumlah orang dinyatakan telah pulih mencapai 861.203 dengan tingkat kesembuhan 96,6 persen. Selain itu, 13.615 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,3 persen.
Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,7 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)