medcom.id, Jakarta: CEO Qlue, Rama Aditya, membantah tudingan sejumlah pihak yang menyebut laporan aduan warga ke aplikasi Qlue palsu. Rama menegaskan, setiap pengguna aplikasi harus menyertakan foto dan lokasi aduan untuk meminimalisasi segala bentuk manipulasi.
"Kalau palsu enggak mungkin. Mengada-ada juga enggak mungkin. Karena kalau mau melapor harus ada di lokasi dan harus pakai foto. Fotonya pun enggak bisa di-upload. Harus langsung," kata Rama kepada Metrotvnews.com, Senin 4 September 2017.
Baca: Qlue Mulai Dilupakan
Ia menuturkan, sejak awal Qlue telah dirancang agar terhindar dari unggahan fiktif. Dia menjamin 99,9 persen Qlue bebas dari laporan hoax.
"Jadi enggak masuk akal kalau dibilang laporannya mengada-ada dan hoax. Kan warga ada di lokasi, melihat langsung, dan foto. Itu pasti asli," ungkapnya.
Baca: Djarot: Laporan Qlue Menurun Artinya Semakin Bagus
Rama menuturkan, validasi laporan dinilai dari kejelasan foto, deskripsi, dan lokasi. Bila foto gelap dan buram, akan dihapus.
Rama menduga masih ada pihak yang belum mengerti memakai Qlue. "Kalau ada yang ngomong gitu mungkin lurahnya enggak pakai Qlue atau enggak mau ngerjain. Dulu masalah ini enggak muncul. Padahal, aplikasinya sama," ucap dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GNGLEMxb" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: CEO Qlue, Rama Aditya, membantah tudingan sejumlah pihak yang menyebut laporan aduan warga ke aplikasi Qlue palsu. Rama menegaskan, setiap pengguna aplikasi harus menyertakan foto dan lokasi aduan untuk meminimalisasi segala bentuk manipulasi.
"Kalau palsu enggak mungkin. Mengada-ada juga enggak mungkin. Karena kalau mau melapor harus ada di lokasi dan harus pakai foto. Fotonya pun enggak bisa di-upload. Harus langsung," kata Rama kepada
Metrotvnews.com, Senin 4 September 2017.
Baca:
Qlue Mulai Dilupakan
Ia menuturkan, sejak awal Qlue telah dirancang agar terhindar dari unggahan fiktif. Dia menjamin 99,9 persen Qlue bebas dari laporan hoax.
"Jadi enggak masuk akal kalau dibilang laporannya mengada-ada dan hoax. Kan warga ada di lokasi, melihat langsung, dan foto. Itu pasti asli," ungkapnya.
Baca:
Djarot: Laporan Qlue Menurun Artinya Semakin Bagus
Rama menuturkan, validasi laporan dinilai dari kejelasan foto, deskripsi, dan lokasi. Bila foto gelap dan buram, akan dihapus.
Rama menduga masih ada pihak yang belum mengerti memakai Qlue. "Kalau ada yang ngomong gitu mungkin lurahnya enggak pakai Qlue atau enggak mau ngerjain. Dulu masalah ini enggak muncul. Padahal, aplikasinya sama," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
