Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan seluruh sarana dan prasarana di Ibu Kota siap menjelang musim hujan. Supaya dampak banjir bisa ditekan seminimal mungkin.
“Ini (respons) dari hasil diskusi dengan Pak Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono) terkait NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), lalu memastikan pompa,” kata Heru di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Rabu, 19 Oktober 2022.
Waduk Pluit diperkirakan mampu menampung volume air hingga 3,29 juta meter kubik. Fasilitas itu dilengkapi pompa berkapasitas 49 meter kubik per detik.
Heru mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendapat bantuan pompa dari Jepang. Pompa itu berfungsi menambah debit air untuk dibuang ke laut.
“Lalu, kita ingin semua instalasi pompa berjalan, sudah ada 10 pompa di sana,” ujar dia.
Heru menyebut pihaknya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR) terkait pengelolaan tata air. Sehingga koordinasi dengan Basuki sangat penting.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal menjelaskan program NCICD masih berjalan. Program itu bertujuan meminimalkan potensi kenaikan permukaan air laut.
“Bagian yang dari provinsi sepanjang 22 kilometer fokusnya di daerah Pluit. Tahun ini kita juga fokuskan ke Muara Angke mungkin sampai 2026 menyelesaikan NCICD,” ucap dia.
Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur
DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan seluruh sarana dan prasarana di Ibu Kota siap menjelang musim
hujan. Supaya dampak
banjir bisa ditekan seminimal mungkin.
“Ini (respons) dari hasil diskusi dengan Pak Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono) terkait NCICD (
National Capital Integrated Coastal Development), lalu memastikan pompa,” kata Heru di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Rabu, 19 Oktober 2022.
Waduk Pluit diperkirakan mampu menampung volume air hingga 3,29 juta meter kubik. Fasilitas itu dilengkapi pompa berkapasitas 49 meter kubik per detik.
Heru mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendapat bantuan pompa dari Jepang. Pompa itu berfungsi menambah debit air untuk dibuang ke laut.
“Lalu, kita ingin semua instalasi pompa berjalan, sudah ada 10 pompa di sana,” ujar dia.
Heru menyebut pihaknya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR) terkait pengelolaan tata air. Sehingga koordinasi dengan Basuki sangat penting.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal menjelaskan program NCICD masih berjalan. Program itu bertujuan meminimalkan potensi kenaikan permukaan air laut.
“Bagian yang dari provinsi sepanjang 22 kilometer fokusnya di daerah Pluit. Tahun ini kita juga fokuskan ke Muara Angke mungkin sampai 2026 menyelesaikan NCICD,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)