Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pengelolaan air di Ibu Kota dapat sepenuhnya dikelola oleh PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya. Selama ini pengelolaan air masih dikakuan oleh pihak swasta melalui Paljaya dan Aetra.
"Mudah-mudahan pada tahun 2023 ini sudah kembali di DKI maka DKI bisa melakukan PMD. Kalau bisa melakukan PMD (penyertaan modal daerah) maka pipanisasi bisa berjalan lebih cepat," ujar Anies di Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat, 2 September 2022.
Anies menerangkan pengelolaan air melalui PAM Jaya akan mempercepat proses pipanisasi. Pembangunan pipanisasi masih sangat bergantung terhadap seberapa besar investasi dilakukan.
Selama ini pipanisasi air tidak bisa dilakukan karena pengelolaannya masih dilakukan oleh pihak swasta. "Kalau 2023 nanti, akan dikerjakan oleh DKI. Maka DKI bisa melakukan investasi pembangunan pipa. Kemarin nggak bisa," terangnya.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu menerangkan sejauh ini upaya untuk menyalurkan air ke wilayah belum terjangkau pipanisasi dengan membangun tangki. Sehingga masyarakat diwilayah tersebut tidak mengeksploitasi air tanah.
Diketahui, kerja sama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya akan berakhir pada Tahun 2023 dengan dua mitra swasta, PALYJA dan AETRA. Sementara, PAM Jaya memiliki target cakupan pelayanan hingga 100 persen pada 2030 sebagaimana yang tertuang dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 7 tahun 2022.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan berharap pengelolaan air di
Ibu Kota dapat sepenuhnya dikelola oleh PT Perusahaan Air Minum (
PAM) Jaya. Selama ini pengelolaan air masih dikakuan oleh pihak swasta melalui Paljaya dan Aetra.
"Mudah-mudahan pada tahun 2023 ini sudah kembali di DKI maka DKI bisa melakukan PMD. Kalau bisa melakukan PMD (penyertaan modal daerah) maka pipanisasi bisa berjalan lebih cepat," ujar Anies di Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat, 2 September 2022.
Anies menerangkan pengelolaan air melalui PAM Jaya akan mempercepat proses pipanisasi. Pembangunan pipanisasi masih sangat bergantung terhadap seberapa besar investasi dilakukan.
Selama ini pipanisasi air tidak bisa dilakukan karena pengelolaannya masih dilakukan oleh pihak swasta. "Kalau 2023 nanti, akan dikerjakan oleh DKI. Maka DKI bisa melakukan investasi pembangunan pipa. Kemarin nggak bisa," terangnya.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu menerangkan sejauh ini upaya untuk menyalurkan air ke wilayah belum terjangkau pipanisasi dengan membangun tangki. Sehingga masyarakat diwilayah tersebut tidak mengeksploitasi air tanah.
Diketahui, kerja sama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya akan berakhir pada Tahun 2023 dengan dua mitra swasta, PALYJA dan AETRA. Sementara, PAM Jaya memiliki target cakupan pelayanan hingga 100 persen pada 2030 sebagaimana yang tertuang dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 7 tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)