Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolanmemberikan keterangan kepada wartawan terkait penggusuran Kampung Pulo di Kantor Komnas HAM. (Foto: MI/Arya Manggala),
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolanmemberikan keterangan kepada wartawan terkait penggusuran Kampung Pulo di Kantor Komnas HAM. (Foto: MI/Arya Manggala),

Pemprov DKI Diminta Tanggung Jawab atas Kasus Kampung Pulo

Intan fauzi • 24 Agustus 2015 18:37
medcom.id, Jakarta: Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) menuntut Pemprov DKI Jakarta bertanggung jawab dan minta maaf atas kekerasan yang timbul saat penggusuran warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
 
"Pemprov DKI wajib meminta maaf dan bertanggung jawab atas pengobatan terhadap warga Kampung Pulo yang menjadi korban kekerasan," kata Ketua FAKTA Azas Tigor Nainggolan di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).
 
FAKTA minta Pemprov DKI menghentikan penggusuran terhadap warga Kampung Pulo. Selain itu, pengerahan aparat keamanan dalam menertibkan bangunan tidak diperlakukan. Mereka juga meminta polisi memeriksa dan memberi hukuman pada aparat yang terbukti lakukan kekerasan.
 
Pemprov DKI diminta mendampingi kaum perempuan dan anak-anak dari rasa trauma saat kekerasan dalam proses penggusuran terjadi. Terakhir, FAKTA meminta Pemprov DKI untuk membuat Standar Operational Procedur (SOP) dalam melakukan relokasi.
 
"Untuk keterbukaan dan menghindari terjadinya penggusuran paksa dengan kekerasan diperlukan SOP," ujarnya.
 
Seperti diberitakan, Eko Prasetyo, 22, warga Gang Banten 8, Jatinegara, Jakarta Timur, diduga menjadi korban salah tangkap dan pemukulan yang dilakukan oknum Satpol PP.
 
Setelah babak belur, Eko bukan dilarikan ke rumah sakit, tapi dibawa ke Polres Jakarta Timur untuk diperiksa terkait aksi bentrokan. Setelah diperiksa, sore harinya Eko baru dibawa ke Rumah Sakit ST Carolus.
 
Saat ini, kondisi korban masih kritis di ruang ICU Rumah Sakit ST Carolus dengan luka parah di bagian kepala, wajah, dan anggota tubuh lainnya. Pembuluh darah di kepalanya yang pecah membuat Eko harus melakukan operasi kepala.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan