Ilustrasi. (ANT/Rafiudin Abdul Rahman)
Ilustrasi. (ANT/Rafiudin Abdul Rahman)

Sistem Penilaian UN Bakal Lebih Komprehensif

Intan fauzi • 16 April 2015 02:20
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan aturan baru dalam penilaian Ujian Nasional (UN) 2015. Dalam penilaian nanti, siswa tak hanya menerima laporan berupa angka (kuantitatif), namun juga kualitatif.
 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memaparkan, dalam penerimaan hasil akhir ujian nasional nanti, para siswa akan mendapatkan penjelasan dari hasil ujian nasional. Salah satunya tentang kategori penilaian dari nilai rata-rata di satu kabupaten, kota, provinsi bahkan secara nasional.
 
"Misal mata pelajaran matematika, komponen matematikanya dibagi, ada geometris, aljabar, soal cerita. Lalu ada penjelasan kualitatif. Selama ini anak terima angka tetapi tak tahu artinya apa, hanya angan-anagan sendiri saja artinya apa," papar Anies, di Kantor Kemendikbud Jalan Jendral Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015).

Dalam penjelasan kualitatif itu, siswa akan mendapat penjelasan ukuran kemampuan dari siswa tersebut.
 
"Misal si anak mendapat nilai 85-100, artinya anak dapat memecahkan masalah dengan kemampuan nalar yang tinggi," jelasnya.
 
Di samping itu, orang tua juga dapat mengetahui apa yang dicapai anaknya selama di sekolah. Anies menginginkan, proses ujian nasional bukan lagi proses penghakiman, melainkan proses pembelajaran.
 
Sebanyak 2,8 juta siswa SMA sederajat di seluruh wilayah Indonesia mengikuti UN. UN berbasis kertas atau paper based test (PBT) tingkat SMA berakhir hari ini, sedangkan UN berbasis komputer atau computer based test (CBT) masih berlangsung dan berakhir pada 21 April.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan