medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berguru ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Andrinof Chaniago, Selasa (6/1/2014). Dia belajar soal cara mengatasi kemacetan Ibu Kota.
"Saya belajar ilmu dalam mengatasi kemacetan. Mesti singkronkan bikin kereta api layang, underpass, nambah ruas jalan, bangun jalan layang buat busway, nambah bus dan pembatasan jalan dan ERP," kata pria yang akrab disapa Ahok, di Gedung Bappenas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).
Usai berguru dengan Andrinof, mantan Bupati Belitung Timur itu menilai tak ada pilihan untuk mengatasi kemacetan, selain menambah rasio jalan. Namun, keterbatasan lahan, membuat Pemprov DKI harus fokus ke penbangunan jalan layang (flyover) dan jalan bawah tanah (underpass).
"Ya kita nambah bangun jalan layang, underpass, flyover, menambah rasio jalan, dan termasuk jalan inspeksi sungai," jelas Ahok.
Sementara, Andrinof yang berada di samping Ahok mengatakan, pembangunan infrstruktur jalan juga harus dibarengi dengan penguatan sistem transportasi. Salah satunya dengan mengadakan transportasi yang memadahi.
Selain itu, lanjutnya, pembangunan rusun yang terintegrasi dengan fasilitas umum akan menarik minat warga untuk meninggalkan kendaraan pribadi. Cara ini dipercaya dapat mengurangi kemacetan. Sebab, hal itu juga dapat membatasi mobillitas warga.
"Itu ide bagus ya, yang dibutuhkan sesuai karakter infrastruktur kota, kemudian juga tambahan busway layang ya itu bagus. Selain itu, (Ahok) akan melanjutkan rencana pembangunan rumah susun karena itu salah satu mengatasi kemacetan juga," lanjut Andrinof.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berguru ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Andrinof Chaniago, Selasa (6/1/2014). Dia belajar soal cara mengatasi kemacetan Ibu Kota.
"Saya belajar ilmu dalam mengatasi kemacetan. Mesti singkronkan bikin kereta api layang, underpass, nambah ruas jalan, bangun jalan layang buat busway, nambah bus dan pembatasan jalan dan ERP," kata pria yang akrab disapa Ahok, di Gedung Bappenas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).
Usai berguru dengan Andrinof, mantan Bupati Belitung Timur itu menilai tak ada pilihan untuk mengatasi kemacetan, selain menambah rasio jalan. Namun, keterbatasan lahan, membuat Pemprov DKI harus fokus ke penbangunan jalan layang (
flyover) dan jalan bawah tanah (
underpass).
"Ya kita nambah bangun jalan layang,
underpass, flyover, menambah rasio jalan, dan termasuk jalan inspeksi sungai," jelas Ahok.
Sementara, Andrinof yang berada di samping Ahok mengatakan, pembangunan infrstruktur jalan juga harus dibarengi dengan penguatan sistem transportasi. Salah satunya dengan mengadakan transportasi yang memadahi.
Selain itu, lanjutnya, pembangunan rusun yang terintegrasi dengan fasilitas umum akan menarik minat warga untuk meninggalkan kendaraan pribadi. Cara ini dipercaya dapat mengurangi kemacetan. Sebab, hal itu juga dapat membatasi mobillitas warga.
"Itu ide bagus ya, yang dibutuhkan sesuai karakter infrastruktur kota, kemudian juga tambahan busway layang ya itu bagus. Selain itu, (Ahok) akan melanjutkan rencana pembangunan rumah susun karena itu salah satu mengatasi kemacetan juga," lanjut Andrinof.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)