medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat 'curhat' betapa seringnya ia dan mantan mitranya Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dipandang negatif. Terlebih dalam menciptakan tertib hukum melalui penertiban permukiman di bantaran sungai.
Hal itu ia ungkapkan di hadapan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat Peresmian Kelurahan Sadar Hukum.
"Pak menteri, saya tidak apa-apa dianggap Ahok-Djarot tukang gusur, kan gitu ya. Kami tidak pernah menggusur, tapi merelokasi ke tempat semestinya karena itu melanggar hukum," tegas Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 9 Oktober 2017.
Djarot menegaskan, warga tidak boleh tinggal di bantaran sungai, kolong jembatan, dan kolong tol. Pemprov DKI berusaha memanusiakan mereka dengan pemindahan ke rumah susun.
"Ketika itu kita tegakan, maka banyak orang ngomong tidak manusiawi, yang tidak manusiawi itu kita atau mereka yang melanggar?" ungkap Djarot.
Pemprov DKI bertindak keras karena warga memang sulit diatur. Djarot berterima kasih kepada lurah, camat, dan wali kota yang mampu melakukan penyadaran hukum pada mereka yang melanggar.
"Ini untuk kepentingan yang lebih besar, tertibnya hukum dan tertibnya sosial," ucap Djarot.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat 'curhat' betapa seringnya ia dan mantan mitranya Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dipandang negatif. Terlebih dalam menciptakan tertib hukum melalui penertiban permukiman di bantaran sungai.
Hal itu ia ungkapkan di hadapan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat Peresmian Kelurahan Sadar Hukum.
"Pak menteri, saya tidak apa-apa dianggap Ahok-Djarot tukang gusur, kan gitu ya. Kami tidak pernah menggusur, tapi merelokasi ke tempat semestinya karena itu melanggar hukum," tegas Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 9 Oktober 2017.
Djarot menegaskan, warga tidak boleh tinggal di bantaran sungai, kolong jembatan, dan kolong tol. Pemprov DKI berusaha memanusiakan mereka dengan pemindahan ke rumah susun.
"Ketika itu kita tegakan, maka banyak orang ngomong tidak manusiawi, yang tidak manusiawi itu kita atau mereka yang melanggar?" ungkap Djarot.
Pemprov DKI bertindak keras karena warga memang sulit diatur. Djarot berterima kasih kepada lurah, camat, dan wali kota yang mampu melakukan penyadaran hukum pada mereka yang melanggar.
"Ini untuk kepentingan yang lebih besar, tertibnya hukum dan tertibnya sosial," ucap Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)