Jakarta: Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu atau intermediate treatment facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, mulai bergerak. Fasilitas senilai Rp5,2 triliun itu masuk tahap prakonstruksi.
“Saya dengar (ITF) yang di Sunter, Jakpro (PT Jakarta Propertindo) sudah mulai prakonstruksi. Jadi, kita coba concern di sana,” kata Asep usai dilantik menjadi kepala Dinas LH DKI di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Oktober 2021.
Asep mengatakan pembangunan ITF Sunter memang molor hingga 2024 dari target 2022. Namun, pihaknya berupaya mempercepat pembangunan ITF.
Baca: Wali Kota Soroti Aktivitas TPS Ilegal di Bantaran Kali Bekasi
Sementara itu, ITF di wilayah selatan dan timur masih proses pemilihan calon pemenang lelang oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya. Targetnya, calon mitra sudah terpilih pada pertengahan 2022 dan langsung memulai pembangunan.
“Mudah-mudahan semuanya bisa financial close jadi bisa kontruksi di pertengahan tahun depan,” papar dia.
Asep menyebut biaya pembangunan ITF di selatan dan timur sedikit berbeda dari ITF Sunter. Biaya yang digelontorkan Rp4 triliun sepenuhnya berasal dari pihak ketiga.
“Tidak dari APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah),” jelas dia.
Jakarta: Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (LH)
DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan
sampah terpadu atau
intermediate treatment facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, mulai bergerak. Fasilitas senilai Rp5,2 triliun itu masuk tahap prakonstruksi.
“Saya dengar (ITF) yang di Sunter,
Jakpro (PT Jakarta Propertindo) sudah mulai prakonstruksi. Jadi, kita coba
concern di sana,” kata Asep usai dilantik menjadi kepala Dinas LH DKI di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Oktober 2021.
Asep mengatakan pembangunan ITF Sunter memang molor hingga 2024 dari target 2022. Namun, pihaknya berupaya mempercepat pembangunan ITF.
Baca:
Wali Kota Soroti Aktivitas TPS Ilegal di Bantaran Kali Bekasi
Sementara itu, ITF di wilayah selatan dan timur masih proses pemilihan calon pemenang lelang oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya. Targetnya, calon mitra sudah terpilih pada pertengahan 2022 dan langsung memulai pembangunan.
“Mudah-mudahan semuanya bisa
financial close jadi bisa kontruksi di pertengahan tahun depan,” papar dia.
Asep menyebut biaya pembangunan ITF di selatan dan timur sedikit berbeda dari ITF Sunter. Biaya yang digelontorkan Rp4 triliun sepenuhnya berasal dari pihak ketiga.
“Tidak dari APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah),” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)