Jakarta: Kantor Ray White Indonesia dan PT Equity Life Indonesia di Gedung Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat, ditutup sementara. Mereka melanggar peraturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
“Ditutup sampai tanggal 20 (Juli 2021) selama PPKM darurat,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta Arifin saat dihubungi, Rabu, 7 Juli 2021.
Arifin menyebut kedua perusahaan melanggar ketentuan kapasitas maksimal work from office (WFO). Kemudian tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
“Apalagi ada orang hamil yang dipekerjakan. Itu sudah kejahatan kemanusiaan,” tegas dia.
Menurut Arifin, ibu hamil sangat rentan terpapar covid-19. Bahkan, virus berbahaya itu bisa membahayakan keselamatan janin.
“Harusnya dilindungi tapi dipaksa untuk bekerja,” ucap Arifin.
Ia mengingatkan sektor nonesensial mesti menerapkan 100 persen bekerja dari rumah. Sedangkan sektor esensial boleh bekerja dari kantor namun kapasitas maksimal hanya 50 persen.
Satpol PP bakal rutin inspeksi mendadak (sidak) bila menerima informasi dari masyarakat. Unit usaha yang membandel bakal disanksi tegas.
“Karena ini menyangkut keselamatan orang dan tanggung jawab setiap pihak memutus mata rantai penyebaran covid-19,” tutur dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan marah dengan perusahaan yang melanggar peraturan selama PPKM darurat. Sebab, perusahaan non-esensial itu tetap memberlakukan WFO.
Baca: Anies Murka Kantor Properti Masih Beroperasi
Anies meluapkan kemarahannya saat sidak ke perusahaan Ray White Indonesia di Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat. Anies meminta seluruh karyawan dipulangkan.
“Orang-orang seperti ibu ini yang egois,” kata Anies kepada salah satu pegawai Ray White Indonesia bernama Diana dalam unggahan Instagram @aniesbaswedan, Selasa, 6 Juli 2021.
Sidak berlanjut ke PT Equity Life Indonesia dan Anies kembali geram karena ada karyawan yang WFO. Anies menyebut karyawan datang ke kantor karena peraturan perusahaan menyuruh mereka WFO.
“Setiap hari kita menguburkan orang, Pak. Bapak ambil tanggung jawab,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Jakarta: Kantor Ray White Indonesia dan PT Equity Life Indonesia di Gedung Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat, ditutup sementara. Mereka melanggar peraturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) darurat.
“Ditutup sampai tanggal 20 (Juli 2021) selama PPKM darurat,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta Arifin saat dihubungi, Rabu, 7 Juli 2021.
Arifin menyebut kedua perusahaan melanggar ketentuan kapasitas maksimal
work from office (WFO). Kemudian tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
“Apalagi ada orang hamil yang dipekerjakan. Itu sudah kejahatan kemanusiaan,” tegas dia.
Menurut Arifin, ibu hamil sangat rentan terpapar
covid-19. Bahkan, virus berbahaya itu bisa membahayakan keselamatan janin.
“Harusnya dilindungi tapi dipaksa untuk bekerja,” ucap Arifin.
Ia mengingatkan sektor nonesensial mesti menerapkan 100 persen bekerja dari rumah. Sedangkan sektor esensial boleh bekerja dari kantor namun kapasitas maksimal hanya 50 persen.
Satpol PP bakal rutin inspeksi mendadak (sidak) bila menerima informasi dari masyarakat. Unit usaha yang membandel bakal disanksi tegas.
“Karena ini menyangkut keselamatan orang dan tanggung jawab setiap pihak memutus mata rantai penyebaran covid-19,” tutur dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan marah dengan perusahaan yang melanggar peraturan selama PPKM darurat. Sebab, perusahaan non-esensial itu tetap memberlakukan WFO.
Baca:
Anies Murka Kantor Properti Masih Beroperasi
Anies meluapkan kemarahannya saat sidak ke perusahaan Ray White Indonesia di Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat. Anies meminta seluruh karyawan dipulangkan.
“Orang-orang seperti ibu ini yang egois,” kata Anies kepada salah satu pegawai Ray White Indonesia bernama Diana dalam unggahan Instagram @aniesbaswedan, Selasa, 6 Juli 2021.
Sidak berlanjut ke PT Equity Life Indonesia dan Anies kembali geram karena ada karyawan yang WFO. Anies menyebut karyawan datang ke kantor karena peraturan perusahaan menyuruh mereka WFO.
“Setiap hari kita menguburkan orang, Pak. Bapak ambil tanggung jawab,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)