Kondisi permukiman warga Rawajati, Pancoran, Jaksel setelah digusur Pemprov DKI Jakarta. Foto: MTVN/Ilham Wibowo
Kondisi permukiman warga Rawajati, Pancoran, Jaksel setelah digusur Pemprov DKI Jakarta. Foto: MTVN/Ilham Wibowo

Sandiaga: Kita Siapkan Pusat Krisis untuk Korban Penggusuran Rawajati

Dheri Agriesta • 02 September 2016 03:42
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penggusuran terhadap warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno menyiapkan pusat krisis untuk korban penggusuran yang kehilangan pekerjaan.
 
"Jadi kita akan berikan solusi terhadap kebutuhan kerja mereka, kebutuhan penghasilan mereka," kata Sandi di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016).
 
Sandi akan melihat kebutuhan masyarakat Rawajati yang menyampaikan keluhan di pusat krisis. Setelah mendapatkan garis besar kebutuhan korban, ia akan mencocokkan kebutuhan itu dengan ketersediaan pekerjaan di beberapa perusahaan yang tergabung dalam beberapa asosiasi yang diikutinya.

Pelatihan pun akan dilakukan untuk menambah kemampuan korban agar lebih mudah diterima perusahaan. "Kita coba melakukan pelatihan, seandainya skill set yang dimiliki sekarang belum cocok," jelas Sandi.
 
Untuk saat ini, pusat krisis hanya terbuka bagi warga Rawajati. Korban penggusuran Rawajati dinilai lebih membutuhkan. Tapi, Sandi tak menutup kemungkinan pusat krisis akan terbuka untuk seluruh korban penggusuran di DKI Jakarta.
 
"Nanti akan kita buka semua," kata Sandi.
 
Sandi mengaku, ada banyak keluhan yang muncul terkait penertiban yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penertiban dilakukan tanpa sosialisasi yang cukup.
 
"Jadi banyak yang mengeluh," pungkas Sandi.
 
Pemprov DKI menggusur permukiman warga Rawajati, Pancoran, Jaksel. Peringatan terhadap warga untuk mengosongkan lahan tersebut sudah dilakukan Pemprov DKI sejak 2015. Semula eksekusi penggusuran ini akan dilakukan pada awal Juni 2016. Berkat negosiasi penggusuran akhirnya ditunda. Meski diberi tenggat waktu cukup lama, warga keukeuh menolak direlokasi ke tempat yang sudah disediakan.
 
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan heran kenapa warga sulit dipindahkan ke tempat lebih baik. Padahal Pemprov DKI Jakarta memberikan berbagai fasilitas gratis buat warga. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menyebut warga sudah terlalu manja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan