Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. MI/Ramdani.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. MI/Ramdani.

Ahok Tentang Pinangan Golkar dan Koalisi PDI Perjuangan-Gerindra

Wanda Indana • 26 Mei 2016 21:43
medcom.id, Jakarta: Partai Golkar berminat meminang Basuki Tjahaja Purnama untuk pilkada DKI Jakarta 2017. Pinangan itu ditolak pria yang akrab disapa Ahok itu.
 
Niat Golkar meminang bukan tanpa syarat. Ahok harus memilih salah satu dari empat kader muda Golkar sebagai pendamping.
 
Tapi Golkar harus gigit jari. Ahok tak tertarik dengan tawaran yang diberikan partai berlambang beringin itu. Mantan Bupati Belitung Timur itu kadung menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono sebagai pendamping.

Ahok pun tetap dengan sikapnya semula. Setiap partai politik yang ingin meminangnya harus meminta izin kepada Teman Ahok.
 
"Nggak bisa lah, ke Teman Ahok dulu," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/5/2016) malam. 
 
Dukungan dari beringin kuning ini dilontarkan politikus Golkar Roem Kono. Roem mengatakan, partai beringin kuning membuka peluang mendukung Ahok di pilkada DKI 2017.
 
"Kalau Ahok itu sudah calon kita, kita ambil wakilnya dari Golkar. Nurul Arifin, Fayakhun Andriadi, Tantowi Yahya, Meutya Hafid. Bisa saja kalau Ahok memilih (wakilnya dari) kita. Kita punya kader muda energik," kata politikus Partai Golkar Roem Kono saat dihubungi, Rabu 25 Mei.
 
Ahok Tentang Pinangan Golkar dan Koalisi PDI Perjuangan-Gerindra
Nurul Arifin. ANT/Wahyu Putro.
 
Roem menilai, Ahok bisa saja berubah pikiran dengan pasangan yang akan mendampinginya kelak. Sebab, kata dia, hingga saat ini belum ada keputusan resmi yang menyatakan Ahok dan Heru sebagai pasangan yang berlaga di Pilkada DKI Jakarta.
 
"Itu belum tahu. Dinamika politik berkembang terus. Tidak bisa menyatakan itu (Heru wakilnya Ahok), sebelum ada keputusan resmi," ungkap Roem.
 
Tak Hiraukan Lawan
 
Tak hanya dukungan kepada Ahok. Partai politik mulai berbaris menggalang kekuatan untuk meruntuhkan dominasi Ahok di Jakarta.
 
Partai Gerindra telah bertemu dengan PDI Perjuangan untuk menjajaki kemungkinan koalisi. Pertemuan yang berlangsung sore tadi itu bertujuan untuk menyamakan pandangan kedua kekuatan.
 
Meski memiliki kursi dominan di DPRD DKI Jakarta, PDI Perjuangan tak menutup pintu koalisi. Partai berlambang banteng tak ingin bermain sendiri di Pilkada DKI 2017.
 
Ahok pun tak risau dengan bergabungnya dua partai besar ini. 
 
"Bagus juga. Ya kan ulang lagi kan PDIP sama Gerindra," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/5/2016).
 
Dua partai ini pernah memiliki cerita mesra. Mereka bahu membahu mendukung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama untuk duduk di DKI 1 pada pilkada 2012.
 
Ahok Tentang Pinangan Golkar dan Koalisi PDI Perjuangan-Gerindra
Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama saat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. ANT/Ismar Patrizki.
 
Walau berbeda garis pada pemilihan presiden 2014, basis di daerah tetap menjalin kemesraan pada pilkada 2015. Terbukti, PDI Perjuangan dan Gerindra memenangkan pilkada di 36 daerah.
 
Bambang tak menampik kerja sama antara keduanya akan kembali terjalin di Pilkada DKI Jakarta 2017. "Intensitas pertemuan bukan DPD, DPC, atau ranting saja. Tapi pucuk pimpinan juga akan bertemu (mengulangi kemesraan 2012)," tandas Plt Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Bambang D.H di DPP PDI Perjuangan, Tebet, Jakarta Selatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan