medcom.id, Jakarta: Alat berat telah disiagakan di sekitar kawasan Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Kawasan tersebut rencananya dieksekusi 11 April.
Pantauan Metrotvnews.com, enam alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum provinsi DKI Jakarta, berada di pinggir Jalan Pakin, Jakarta Utara. Alat berat dijaga beberapa tentara dan polisi.
"Alat berat untuk di darat dan air sudah disiapkan. Sekarang kita masih lakukan pendekatan agar warga mau pindah. Ada waktu tiga hari lagi," kata Sekertaris Camat Penjaringan, Muhammad Andri, di Posko Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (7/4/2016).
Andri mengatakan, teknis penggusuran saat ini masih dirapatkan pihak terkait. Fokus saat ini membantu kepindahan warga menuju rusun. "Total ada 18 truk disiapkan dari Satpol PP dan Sudin Kebersihan Jakarta Utara. Kemudian ada tiga bus untuk mengantar warga," tuturnya.
Andri menambahkan, hingga pukul 13.00 WIB, sudah 184 warga sepakat direlokasi ke Rusun Marunda dan Rusun Rawa Bebek. Sebanyak 75 dari mereka sudah diundi untuk menempati unit di rusun."Kita akan lakukan terus, berjalan hingga hari H," ucapnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tak duit ganti rugi buat buat warga Luar Batang tergusur. Pemprov hanya menyediakan rusun buat warga yang memiliki rumah dan KTP DKI.
"Masuk akal enggak? Kan enggak boleh (kasih uang), saya bilang kita siapkan rusun yang baik ya silakan (ke rusun)," kata Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu 2 April.
Selain berharap ganti rugi, warga juga meminta Ahok menunda penggusuran, setidaknya seusai Lebaran. Namun, tak bergeming. "Nanti habis Lebaran ada minta lagi habis Natal, habis Imlek, enggak bisa," ucap Ahok.
Menurut Ahok, mekanisme penggusuran Luar Batang berbeda dengan Kalijodo. Rumah warga hanya digusur jika rusun sudah siap. Ahok memutuskan tetap menggusur bangunan di pinggiran Luar Batang. Dia mengungkapkan, ada sebagian warga Luar Batang yang rumahnya tidak di daratan.
Menurut Ahok, jika ratusan bangunan itu tak dipindahkan, dapat berakibat buruk terhadap warga Luar Batang. Bahkan, masjid keramat di Luar Batang rentan terendam air jika hujan serta banjir kiriman datang.
Ada sekitar empat RT yang akan digusur DKI. Letak bangunannya persis di dekat kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa. Nantinya, daratan bekas penggusuran dibangun dinding turap atau sheet piles pencegah banjir.
Rencananya, bakal ada 1.000 warga yang direlokasi ke rusun. DKI sudah mengeluarakan surat peringatan (SP) 1 kepada warga.
medcom.id, Jakarta: Alat berat telah disiagakan di sekitar kawasan Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Kawasan tersebut rencananya dieksekusi 11 April.
Pantauan
Metrotvnews.com, enam alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum provinsi DKI Jakarta, berada di pinggir Jalan Pakin, Jakarta Utara. Alat berat dijaga beberapa tentara dan polisi.
"Alat berat untuk di darat dan air sudah disiapkan. Sekarang kita masih lakukan pendekatan agar warga mau pindah. Ada waktu tiga hari lagi," kata Sekertaris Camat Penjaringan, Muhammad Andri, di Posko Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (7/4/2016).
Andri mengatakan, teknis penggusuran saat ini masih dirapatkan pihak terkait. Fokus saat ini membantu kepindahan warga menuju rusun. "Total ada 18 truk disiapkan dari Satpol PP dan Sudin Kebersihan Jakarta Utara. Kemudian ada tiga bus untuk mengantar warga," tuturnya.
Andri menambahkan, hingga pukul 13.00 WIB, sudah 184 warga sepakat direlokasi ke Rusun Marunda dan Rusun Rawa Bebek. Sebanyak 75 dari mereka sudah diundi untuk menempati unit di rusun."Kita akan lakukan terus, berjalan hingga hari H," ucapnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tak duit ganti rugi buat buat warga Luar Batang tergusur. Pemprov hanya menyediakan rusun buat warga yang memiliki rumah dan KTP DKI.
"Masuk akal enggak? Kan enggak boleh (kasih uang), saya bilang kita siapkan rusun yang baik ya silakan (ke rusun)," kata Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu 2 April.
Selain berharap ganti rugi, warga juga meminta Ahok menunda penggusuran, setidaknya seusai Lebaran. Namun, tak bergeming. "Nanti habis Lebaran ada minta lagi habis Natal, habis Imlek, enggak bisa," ucap Ahok.
Menurut Ahok, mekanisme penggusuran Luar Batang berbeda dengan Kalijodo. Rumah warga hanya digusur jika rusun sudah siap. Ahok memutuskan tetap menggusur bangunan di pinggiran Luar Batang. Dia mengungkapkan, ada sebagian warga Luar Batang yang rumahnya tidak di daratan.
Menurut Ahok, jika ratusan bangunan itu tak dipindahkan, dapat berakibat buruk terhadap warga Luar Batang. Bahkan, masjid keramat di Luar Batang rentan terendam air jika hujan serta banjir kiriman datang.
Ada sekitar empat RT yang akan digusur DKI. Letak bangunannya persis di dekat kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa. Nantinya, daratan bekas penggusuran dibangun dinding turap atau sheet piles pencegah banjir.
Rencananya, bakal ada 1.000 warga yang direlokasi ke rusun. DKI sudah mengeluarakan surat peringatan (SP) 1 kepada warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)