medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan seluruh sekolah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun depan. Saat ini, pelaksanaan ujian nasional berbasis pensil dan kertas (UNPK) masih mendominasi.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, target itu harus segera dilaksanakan. "Kita tergetkan pada 2017 seluruh sekolah di DKI akan kita paksa, lakukan seluruhnya berbasis komputer. Termasuk sekolah swasta," ujar Sopan di SMAN 30 Jakarta, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016)
UNBK dianggap memiliki banyak keuntungan. Sopan menyebut, masalah kebocoran kunci jawaban bisa hilang melalui sistem komputerisasi ini. UNBK juga dinilai lebih efektif dan efisien, baik bagi pemerintah maupun perseta ujian.
"Berbasis kertas kan harus kirim dari percetakan dari luar Jawa, belum lagi pagi-pagi harus siap di lapangan untuk distribusi. Kalau berbasis komputer lebih hemat tenaga juga," jelas dia.
Namun, ada kendala yang dihadapi untuk merealisasikan UNBK di seluruh sekolah di Ibu Kota. Salah satu kendala terbesar ialah terbatasnya sarana dan prasarana komputer.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, terbatasnya sarana komputer merupakan imbas renovasi gedung sekolah. Pria yang akrab disapa Ahok itu akan merenovasi sekolah-sekolah yang tidak layak.
"Kendala kita itu komputer. Sekarang, kita 47 persen gedung jelek. Takutnya nanti punya komputer, kena air, nanti rusak. Bongkar lagi, tanggung kan. Kita kan ingin penghematan luar biasa," tegas dia.
Untuk masa peralihan, Pemprov DKI Jakarta berencana melibatkan universitas swasta. Nantinya, siswa yang mengikuti UNBK bisa mengunjungi salah satu universitas swasta yang bekerja sama dengan Pemprov DKI.
Saat ini, SMA Negeri yang menerapkan UNBK di Jakarta sudah hampir menyentuh angka 100 persen. Sementara, secara keseluruhan, tingkat SMA dan sederajat baru 40,97 persen, dan SMK 28,16 persen.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan seluruh sekolah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun depan. Saat ini, pelaksanaan ujian nasional berbasis pensil dan kertas (UNPK) masih mendominasi.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, target itu harus segera dilaksanakan. "Kita tergetkan pada 2017 seluruh sekolah di DKI akan kita paksa, lakukan seluruhnya berbasis komputer. Termasuk sekolah swasta," ujar Sopan di SMAN 30 Jakarta, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016)
UNBK dianggap memiliki banyak keuntungan. Sopan menyebut, masalah kebocoran kunci jawaban bisa hilang melalui sistem komputerisasi ini. UNBK juga dinilai lebih efektif dan efisien, baik bagi pemerintah maupun perseta ujian.
"Berbasis kertas kan harus kirim dari percetakan dari luar Jawa, belum lagi pagi-pagi harus siap di lapangan untuk distribusi. Kalau berbasis komputer lebih hemat tenaga juga," jelas dia.
Namun, ada kendala yang dihadapi untuk merealisasikan UNBK di seluruh sekolah di Ibu Kota. Salah satu kendala terbesar ialah terbatasnya sarana dan prasarana komputer.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, terbatasnya sarana komputer merupakan imbas renovasi gedung sekolah. Pria yang akrab disapa Ahok itu akan merenovasi sekolah-sekolah yang tidak layak.
"Kendala kita itu komputer. Sekarang, kita 47 persen gedung jelek. Takutnya nanti punya komputer, kena air, nanti rusak. Bongkar lagi, tanggung kan. Kita kan ingin penghematan luar biasa," tegas dia.
Untuk masa peralihan, Pemprov DKI Jakarta berencana melibatkan universitas swasta. Nantinya, siswa yang mengikuti UNBK bisa mengunjungi salah satu universitas swasta yang bekerja sama dengan Pemprov DKI.
Saat ini, SMA Negeri yang menerapkan UNBK di Jakarta sudah hampir menyentuh angka 100 persen. Sementara, secara keseluruhan, tingkat SMA dan sederajat baru 40,97 persen, dan SMK 28,16 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)