Jakarta: Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat belum mengetahui adanya praktik pungutan liar (pungli) kepada pedagang yang berjualan di atas trotoar di kawasan Sudirman City Walk.
Kasatpol PP Jakarta Pusat, Tumbur Parluhutan Purba mengatakan jika anggotanya tidak bisa melakukan pengawasan penuh selama 24 jam.
"Kita kan tidak bisa melakukan pengawasan 24 jam penuh. Kita sifatnya bergerak," ucap Purba saat dihubungi awak media, Selasa 31 Oktober 2023.
Namun ia berjanji akan melakukan pengecekan terkait informasi adanya pungli tersebut. Pihaknya menggandeng pihak Kecamatan Tanah Abang untuk melakukan pengecekan.
"Kita lakukan pengecekan dan penelusuran terkait dugaan adanya pungli terhadap pedagang. Sudah dulu ya kita mau bergerak," ucapnya singkat.
Dugaan pungli ini viral setelah sebuah media sosial Instagram dengan akun @kameraperistiwa yang mengunggah sebuah video yang berisi percakapan pedagang.
Dalam rekaman tersebut, terlihat ada keributan antara dua orang kelompok diduga dari pihak pedagang dan oknum preman.
"Berarti duit enggak kembali ya?," ucap salah satu pedagang dalam rekaman video itu.
Dari rekaman itu, pedagang sudah memberikan uang Rp5 juta kepada tiga pihak (oknum preman) berbeda tapi mereka justru diusir oleh pihak pertama. Pedagang diusir dan disuruh tutup. Menurut pedagang di dalam rekaman itu, pihak pertama sudah menerima uang sekitar Rp3 juta untuk izin dagang.
"Kita sudah keluar uang Rp5 juta dan gerobak Rp500 ribu untuk izin jualan di tempat ini (seberang Citywalk Sudirman, Kelurahan Karet Tengsin). Jualan di sekitar karet bivak Rp10 juta," ujar pedagang itu.
Jakarta: Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) Jakarta Pusat belum mengetahui adanya praktik
pungutan liar (pungli) kepada pedagang yang berjualan di atas trotoar di kawasan Sudirman City Walk.
Kasatpol PP Jakarta Pusat, Tumbur Parluhutan Purba mengatakan jika anggotanya tidak bisa melakukan pengawasan penuh selama 24 jam.
"Kita kan tidak bisa melakukan pengawasan 24 jam penuh. Kita sifatnya bergerak," ucap Purba saat dihubungi awak media, Selasa 31 Oktober 2023.
Namun ia berjanji akan melakukan pengecekan terkait informasi adanya pungli tersebut. Pihaknya menggandeng pihak Kecamatan Tanah Abang untuk melakukan pengecekan.
"Kita lakukan pengecekan dan penelusuran terkait dugaan adanya pungli terhadap pedagang. Sudah dulu ya kita mau bergerak," ucapnya singkat.
Dugaan pungli ini viral setelah sebuah media sosial Instagram dengan akun
@kameraperistiwa yang mengunggah sebuah video yang berisi percakapan pedagang.
Dalam rekaman tersebut, terlihat ada keributan antara dua orang kelompok diduga dari pihak pedagang dan oknum preman.
"Berarti duit enggak kembali ya?," ucap salah satu pedagang dalam rekaman video itu.
Dari rekaman itu, pedagang sudah memberikan uang Rp5 juta kepada tiga pihak (oknum preman) berbeda tapi mereka justru diusir oleh pihak pertama. Pedagang diusir dan disuruh tutup. Menurut pedagang di dalam rekaman itu, pihak pertama sudah menerima uang sekitar Rp3 juta untuk izin dagang.
"Kita sudah keluar uang Rp5 juta dan gerobak Rp500 ribu untuk izin jualan di tempat ini (seberang Citywalk Sudirman, Kelurahan Karet Tengsin). Jualan di sekitar karet bivak Rp10 juta," ujar pedagang itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)