"(Caranya) ruang yang memungkinkan kesempatan penjahat untuk melakukan kejahatannnya harus kita tekan atau bahkan kita hilangkan," kata Budiyanto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2020
Kesempatan pelaku kejahatan muncul karena faktor internal dan eksternal dari sisi pesepeda. Faktor internal misalnya pesepeda menggunakan aksesoris atau barang-barang yang berharga, bersepeda sendirian, melintasi jalan sepi atau jauh dari keramaian. dan terjebak pada kegiatan rutinitas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sementara faktor eksternal, petugas yang jaga relatif terbatas tidak bisa menjangkau secara keseluruhan dan minimnya kamera pemantau atau CCTV," ujar Budiyanto.
Baca: Kronologi Pesepeda Dibegal di Kembangan
Budiyanto mengatakan perlu ada langkah-langkah sinergi yang komprehensif untuk memberantas begal pesepeda. Antara lain, bersepeda secara berkelompok minimal dua orang untuk bisa saling mengawasi.
Pesepeda diminta tak memakai aksesoris atau membawa barang berharga serta menghindari jalan-jalan sepi atau rawan. Dia pun menilai banyaknya pengangguran dan impitan ekonomi akibat pandemi ikut memengaruhi kejahatan jalanan.
Seluruh pemangku kepentingan bertanggung jawab mencegah kejahatan. Salah satu cara mengantisipasi kejahatan ialah pengadaan CCTV di sepanjang jalan-jalan strategis dan menyediakan aplikasi untuk keadaan darurat bagi warga.
"Langkah dan upaya ini sebagai bentuk kepedulian bersama dalam rangka menekan dan mengungkap tindak pidana kejahatan yang sedang ngetren, begal sepeda." tegas dia.
(SUR)