Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghapus normalisasi sungai dalam draf perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022. Langkah ini menuai kritik dari pihak terkait.
"Prinsipnya program RPJMD yang disusun oleh Pemprov DKI Jakarta dibuat sedemikian, mengakomodasi masukan dari semua pihak dan kita buat sebaik mungkin untuk kepentingan, kebaikan, masyarakat Jakarta, Pemprov, DPRD, dan semuanya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Selasa, 9 Februari 2021.
Menurut dia, selain fokus pada pencegahan dan penanganan covid-19, Pemprov DKI tetap meningkatkan program antisipasi banjir di musim hujan. Hal ini terbukti dari genangan air yang cepat surut di beberapa area di Ibu Kota.
Baca: Ribuan Meter Kubik Sampah Diangkut dari Sungai
"Sekalipun masih ada beberapa titik yang banjir seperti di Pejaten Timur itu terletak di pinggiran Kali Ciliwung," kata politikus Gerindra itu.
Dia menegaskan program penanganan banjir terus digalakkan, seperti pengerukan lumpur, pemasangan drainase vertikal, sumur resapan, hingga pemeliharaan pompa. Dukungan masyarakat dengan tidak membuang sampah sembarangan dan membersihkan lingkungan juga berdampak signifikan.
"Mudah-mudahan dengan kerja sama yang baik kita dapat mengendalikan banjir lebih baik lagi ke depan," ungkap dia.
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta memprotes penghapusan normalisasi sungai dalam draf RPJMD DKI Jakarta 2017-2022. Pasalnya, Jakarta masih dihantui banjir saat musim hujan sekarang.
"Sama sekali tidak ada penjelasan mengapa Pak Anies (Gubernur DKI Anies Baswedan) menghapus normalisasi sungai dari draf perubahan RPJMD," kata anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Untayana, dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Februari 2021.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (
Pemprov)
DKI Jakarta menghapus
normalisasi sungai dalam draf perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022. Langkah ini menuai kritik dari pihak terkait.
"Prinsipnya program RPJMD yang disusun oleh Pemprov DKI Jakarta dibuat sedemikian, mengakomodasi masukan dari semua pihak dan kita buat sebaik mungkin untuk kepentingan, kebaikan, masyarakat Jakarta, Pemprov, DPRD, dan semuanya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Selasa, 9 Februari 2021.
Menurut dia, selain fokus pada pencegahan dan penanganan covid-19, Pemprov DKI tetap meningkatkan program antisipasi banjir di musim hujan. Hal ini terbukti dari genangan air yang cepat surut di beberapa area di Ibu Kota.
Baca:
Ribuan Meter Kubik Sampah Diangkut dari Sungai
"Sekalipun masih ada beberapa titik yang banjir seperti di Pejaten Timur itu terletak di pinggiran Kali Ciliwung," kata politikus Gerindra itu.
Dia menegaskan program penanganan banjir terus digalakkan, seperti pengerukan lumpur, pemasangan drainase vertikal, sumur resapan, hingga pemeliharaan pompa. Dukungan masyarakat dengan tidak membuang sampah sembarangan dan membersihkan lingkungan juga berdampak signifikan.
"Mudah-mudahan dengan kerja sama yang baik kita dapat mengendalikan banjir lebih baik lagi ke depan," ungkap dia.
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta memprotes penghapusan normalisasi sungai dalam draf RPJMD DKI Jakarta 2017-2022. Pasalnya, Jakarta masih dihantui banjir saat musim hujan sekarang.
"Sama sekali tidak ada penjelasan mengapa Pak Anies (Gubernur DKI Anies Baswedan) menghapus normalisasi sungai dari draf perubahan RPJMD," kata anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Untayana, dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Februari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
