Jakarta: Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana mengklaim sudah membersihkan tumpahan minyak yang ada di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Pembersihan sudah dilakukan pada Minggu, 8 April 2018.
Ali mengatakan, minyak tersebut bukan berasal dari tanker atau kebocoran kapal-kapal yang mengangkut minyak mentah seperti yang terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Minyak di Pulau Pari diduga berasal dari bekas pencucian kapal.
Hal ini terlihat dari warna minyak yang tak pekat serta volume yang tidak banyak. Selain itu, minyak tak berada di tengah laut.
"Sudah dibersihkan secara manual, sudah bersih sekarang. Itu bukan dari perusahaan-perusahaan minyak," kata Ali, Jakarta, Rabu, 11 April 2018.
Baca: Sandi Risau Tumpahan Minyak di Pulau Pari
Kendati bukan dari kebocoran pipa minyak, Pemprov DKI tetap melakukan uji lab di Puslabfor. Hal ini dinilai penting untuk mengetahui asal minyak tersebut.
"Sekarang sedang diuji lab di puslabfor biar tahu minyak berasal dari mana. Dugaan kita ini kan ballast," kata dia.
Ballast merupakan limbah air dari kapal yang mengandung minyak. Limbah-limbah ini merupakan air bekas pembersihan kapal saat melakukan perjalanan di laut.
Dalam kasus ini, Pemprov menggandeng Kepolisian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk menginvestigasi temuan minyak ballast. Ia pun mengimbau agar masyarakat hingga pengusaha kapal untuk tidak membuang limbah apapun ke laut.
Jakarta: Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana mengklaim sudah membersihkan tumpahan minyak yang ada di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Pembersihan sudah dilakukan pada Minggu, 8 April 2018.
Ali mengatakan, minyak tersebut bukan berasal dari tanker atau kebocoran kapal-kapal yang mengangkut minyak mentah seperti yang terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Minyak di Pulau Pari diduga berasal dari bekas pencucian kapal.
Hal ini terlihat dari warna minyak yang tak pekat serta volume yang tidak banyak. Selain itu, minyak tak berada di tengah laut.
"Sudah dibersihkan secara manual, sudah bersih sekarang. Itu bukan dari perusahaan-perusahaan minyak," kata Ali, Jakarta, Rabu, 11 April 2018.
Baca: Sandi Risau Tumpahan Minyak di Pulau Pari
Kendati bukan dari kebocoran pipa minyak, Pemprov DKI tetap melakukan uji lab di Puslabfor. Hal ini dinilai penting untuk mengetahui asal minyak tersebut.
"Sekarang sedang diuji lab di puslabfor biar tahu minyak berasal dari mana. Dugaan kita ini kan ballast," kata dia.
Ballast merupakan limbah air dari kapal yang mengandung minyak. Limbah-limbah ini merupakan air bekas pembersihan kapal saat melakukan perjalanan di laut.
Dalam kasus ini, Pemprov menggandeng Kepolisian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk menginvestigasi temuan minyak ballast. Ia pun mengimbau agar masyarakat hingga pengusaha kapal untuk tidak membuang limbah apapun ke laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)