Jakarta: Nicki Aulia, warga Ibu Kota, tak sabar menanti Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta beroperasi. Meski rumahnya jauh dari stasiun MRT, Nicki tetap antusias menyambut transportasi massal kelas dunia ini.
"Akhirnya Jakarta punya transportasi umum kelas dunia," kata Nicki kepada Medcom.id, Jakarta Pusat, Selasa 5 Maret 2019.
Bila ditilik, Indonesia memang tertinggal jauh dari negara lain. Di Singapura, MRT Jakarta sudah ada sejak 1983 dan Malaysia sudah punya kereta cepat sejak 15 tahun lalu.
Hongkong juga sudah memiliki MRT pada 1975. Jepang lebih lama lagi, ‘Negari Matahari Terbit’ itu sudah memiliki kereta MRT sejak puluhan tahun lalu.
"Walaupun Indonesia baru punya satu MRT, tapi tetap senang. Akhirnya bisa mengikuti jejak negara lain," kata dia.
Rute MRT Jakarta masih terbatas, yakni 16 kilometer yang terbentang dari stasiun Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Nicki berharap MRT Jakarta bisa mengelilingi Jakarta.
"Memang rutenya masih terbatas banget. Mudah-mudahan nanti seluruh area Jakarta bisa ter-cover sama transportasi umum sebagus ini," kata dia.
Warga lainnya, Meshana Rizki, tak kalah antusias. Apalagi, Mesha berkantor dekat Stasiun Bendungan Hilir. Rumahnya pun tak jauh dari Stasiun Blok M.
"Kalau ada MRT kan bisa pangkas waktu banyak. Bisa irit ongkos juga," ujar dia.
Baca: Besok, DPRD Bahas Penetapan Tarif MRT
Perempuan berusia 25 tahun ini berharap MRT bisa menjadi transportasi umum yang nyaman dan tepat waktu. Dengan begitu, dia yakin MRT bisa mengubah kebiasaan masyarakat untuk pindah ke transportasi umum.
"Mudah-mudahan MRT pelan-pelan mengubah kebiasaan orang-orang Jakarta, mulai mau pake transportasi umum kayak MRT yang nyaman begitu. Jadi, Jakarta enggak macet," pungkas Mesha.
Berdasarkan jadwal, MRT Jakarta bakal beroperasi akhir Maret 2019. Saat ini, pembangunan kereta yang diberi nama Ratangga ini sudah mencapai 99,06 persen.
Saat ini, warga sudah bisa mendaftar untuk ikut menjajal MRT sebelum resmi beroperasi. Masyarakat hanya perlu mendaftar via situs MRT dan menentukan jadwal keberangkatan.
Jakarta: Nicki Aulia, warga Ibu Kota, tak sabar menanti Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta beroperasi. Meski rumahnya jauh dari stasiun MRT, Nicki tetap antusias menyambut transportasi massal kelas dunia ini.
"Akhirnya Jakarta punya transportasi umum kelas dunia," kata Nicki kepada
Medcom.id, Jakarta Pusat, Selasa 5 Maret 2019.
Bila ditilik, Indonesia memang tertinggal jauh dari negara lain. Di Singapura, MRT Jakarta sudah ada sejak 1983 dan Malaysia sudah punya kereta cepat sejak 15 tahun lalu.
Hongkong juga sudah memiliki MRT pada 1975. Jepang lebih lama lagi, ‘Negari Matahari Terbit’ itu sudah memiliki kereta MRT sejak puluhan tahun lalu.
"Walaupun Indonesia baru punya satu MRT, tapi tetap senang. Akhirnya bisa mengikuti jejak negara lain," kata dia.
Rute MRT Jakarta masih terbatas, yakni 16 kilometer yang terbentang dari stasiun Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Nicki berharap MRT Jakarta bisa mengelilingi Jakarta.
"Memang rutenya masih terbatas banget. Mudah-mudahan nanti seluruh area Jakarta bisa ter-
cover sama transportasi umum sebagus ini," kata dia.
Warga lainnya, Meshana Rizki, tak kalah antusias. Apalagi, Mesha berkantor dekat Stasiun Bendungan Hilir. Rumahnya pun tak jauh dari Stasiun Blok M.
"Kalau ada MRT kan bisa pangkas waktu banyak. Bisa irit ongkos juga," ujar dia.
Baca: Besok, DPRD Bahas Penetapan Tarif MRT
Perempuan berusia 25 tahun ini berharap MRT bisa menjadi transportasi umum yang nyaman dan tepat waktu. Dengan begitu, dia yakin MRT bisa mengubah kebiasaan masyarakat untuk pindah ke transportasi umum.
"Mudah-mudahan MRT pelan-pelan mengubah kebiasaan orang-orang Jakarta, mulai mau
pake transportasi umum kayak MRT yang nyaman begitu. Jadi, Jakarta enggak macet," pungkas Mesha.
Berdasarkan jadwal, MRT Jakarta bakal beroperasi akhir Maret 2019. Saat ini, pembangunan kereta yang diberi nama Ratangga ini sudah mencapai 99,06 persen.
Saat ini, warga sudah bisa mendaftar untuk ikut menjajal MRT sebelum resmi beroperasi. Masyarakat hanya perlu mendaftar via situs MRT dan menentukan jadwal keberangkatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
