Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginisiasi gerakan Ayo Menabung menggunakan sampah. Program ini menyasar siswa sekolah agar lebih peduli lingkungan.
Program ini diharapkan membentuk karakter dan budaya masyarakat sejak dini. Pemprov DKI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI).
“Saya garis bawahi budaya menabung butuh pembelajaran dan pembiasaan, begitu seseorang memiliki kebiasaan maka akan tumbuh budaya dan selanjutnya akan membentuk karakter terlebih kepada anak-anak,” kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2019.
Setiap anak yang telah mengumpulkan sampah akan diberi insentif berupa tabungan. Sampah yang dikumpulkan berupa sampah plastik.
“Langkah memberikan insentif anak-anak mengumpulkan sampah kemudian ditabung ini merangsang proses pembiasaan itu, yakni kebiasaan menabung dapat, kebiasaan hidup bersihnya juga dapat,” jelas Anies.
Gerakan Ayo Menabung dengan sampah sejalan dengan Instruksi Gubernur Nomor 157 Tahun 2016 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Bank Sampah. Sejalan juga dengan edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ke Gubernur dan Bupati/Walikota Nomor 5811/D/HK/2019 Tentang Pogram Simpanan Pelajar, untuk mendukung program one student one account.
Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah telah dilakukan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Gerakan ini melibatkan sekitar 160 ribu siswa.
"Gerakan ini menjadi program yang mendorong kebiasan menabung sejak usia dini, dan menabung dengan cara yang mandiri melalui pemilahan sampah dari sumbernya dan menyetornya ke bank sampah," ucap dia.
Anies mengatakan gerakan ini akan diimplementasikan secara luas di masa depan. Gerakan ini akan melibatkan kelompok masyarakat, gedung perkantoran, serta lingkungan Pemprov DKI.
“Saya ingin Dinas kampanyekan lebih luas, sehingga jumlah sekolah yang ikut program ini menjadi lebih banyak. Berikan reward kepada siswa atau guru yang mencapai target tinggi (dalam pengumpulan sampah). Jadikan kegiatan ini sebagai keceriaan,” pesan Gubernur Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginisiasi gerakan Ayo Menabung menggunakan sampah. Program ini menyasar siswa sekolah agar lebih peduli lingkungan.
Program ini diharapkan membentuk karakter dan budaya masyarakat sejak dini. Pemprov DKI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI).
“Saya garis bawahi budaya menabung butuh pembelajaran dan pembiasaan, begitu seseorang memiliki kebiasaan maka akan tumbuh budaya dan selanjutnya akan membentuk karakter terlebih kepada anak-anak,” kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2019.
Setiap anak yang telah mengumpulkan sampah akan diberi insentif berupa tabungan. Sampah yang dikumpulkan berupa sampah plastik.
“Langkah memberikan insentif anak-anak mengumpulkan sampah kemudian ditabung ini merangsang proses pembiasaan itu, yakni kebiasaan menabung dapat, kebiasaan hidup bersihnya juga dapat,” jelas Anies.
Gerakan Ayo Menabung dengan sampah sejalan dengan Instruksi Gubernur Nomor 157 Tahun 2016 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Bank Sampah. Sejalan juga dengan edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ke Gubernur dan Bupati/Walikota Nomor 5811/D/HK/2019 Tentang Pogram Simpanan Pelajar, untuk mendukung program one student one account.
Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah telah dilakukan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Gerakan ini melibatkan sekitar 160 ribu siswa.
"Gerakan ini menjadi program yang mendorong kebiasan menabung sejak usia dini, dan menabung dengan cara yang mandiri melalui pemilahan sampah dari sumbernya dan menyetornya ke bank sampah," ucap dia.
Anies mengatakan gerakan ini akan diimplementasikan secara luas di masa depan. Gerakan ini akan melibatkan kelompok masyarakat, gedung perkantoran, serta lingkungan Pemprov DKI.
“Saya ingin Dinas kampanyekan lebih luas, sehingga jumlah sekolah yang ikut program ini menjadi lebih banyak. Berikan
reward kepada siswa atau guru yang mencapai target tinggi (dalam pengumpulan sampah). Jadikan kegiatan ini sebagai keceriaan,” pesan Gubernur Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)