Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiagakan ratusan pompa untuk mengalirkan genangan. Hal itu sebagai bentuk antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.
"Semua disiagakan karena kami mengalami kondisi yang juga ekstrem," kata Anies di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 10 Oktober 2022.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan 498 unit pompa stasioner di 179 lokasi di Jakarta. Selain itu juga disiagakan sebanyak 457 unit pompa keliling.
Pompa itu diharapkan mempercepat penanganan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Ibu Kota, karena dipicu cuaca ekstrem. Selain pompa, pihaknya juga menyiagakan mobil pemadam kebakaran dan tangki pengamanan air.
"Itu artinya kami semua harus siaga bahwa potensi limpahan longsor Indonesia, potensi limpahan air hujan yang ekstrem bisa terjadi termasuk di Jakarta," jelas Anies.
Dia menerangkan cuaca ekstrem itu menimbulkan curah hujan tinggi di Jakarta, awalnya harian sekitar 140-180 milimeter menjadi dalam dua jam sekitar 180 milimeter. Sedangkan kapasitas drainase di Jakarta menampung 250 milimeter per hari untuk di kawasan perumahan, sementara di perkampungan dan jalan protokol mencapai 107 mili meter per hari.
"Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya air yang jatuh saat bersamaan. Kondisi itu pasti menimbulkan genangan," ungkap dia.
Berdasarkan data BPBD DKI, banjir kembali melanda sejumlah titik di Jakarta dengan ketinggian hingga tiga meter di antaranya di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Kemudian di Kelurahan Balekambang, Jakarta Timur, terdapat dua RT yang terdampak banjir ketinggian 1,6 meter hingga 2,1 meter.
Selain itu, ada empat RT di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, terdampak banjir ketinggian 80 sentimeter hingga dua meter. BPBD DKI mencatat hingga pukul 09.00 WIB, sebanyak 68 RT di Jakarta terdampak banjir.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menyiagakan ratusan pompa untuk mengalirkan
genangan. Hal itu sebagai bentuk antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.
"Semua disiagakan karena kami mengalami kondisi yang juga ekstrem," kata Anies di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 10 Oktober 2022.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan 498 unit pompa stasioner di 179 lokasi di Jakarta. Selain itu juga disiagakan sebanyak 457 unit pompa keliling.
Pompa itu diharapkan mempercepat penanganan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Ibu Kota, karena dipicu cuaca ekstrem. Selain pompa, pihaknya juga menyiagakan mobil pemadam kebakaran dan tangki pengamanan air.
"Itu artinya kami semua harus siaga bahwa potensi limpahan longsor Indonesia, potensi limpahan air hujan yang ekstrem bisa terjadi termasuk di Jakarta," jelas Anies.
Dia menerangkan cuaca ekstrem itu menimbulkan curah hujan tinggi di Jakarta, awalnya harian sekitar 140-180 milimeter menjadi dalam dua jam sekitar 180 milimeter. Sedangkan kapasitas drainase di Jakarta menampung 250 milimeter per hari untuk di kawasan perumahan, sementara di perkampungan dan jalan protokol mencapai 107 mili meter per hari.
"Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya air yang jatuh saat bersamaan. Kondisi itu pasti menimbulkan genangan," ungkap dia.
Berdasarkan data BPBD DKI, banjir kembali melanda sejumlah titik di Jakarta dengan ketinggian hingga tiga meter di antaranya di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Kemudian di Kelurahan Balekambang, Jakarta Timur, terdapat dua RT yang terdampak banjir ketinggian 1,6 meter hingga 2,1 meter.
Selain itu, ada empat RT di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, terdampak banjir ketinggian 80 sentimeter hingga dua meter. BPBD DKI mencatat hingga pukul 09.00 WIB, sebanyak 68 RT di Jakarta terdampak banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)