medcom.id, Bogor: Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri mengungkap produksi bakso kemasan mengandung tawas dan pewarna berbahaya di sebuah pabrik di Kampung Parakan Salak, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan keterangan polisi, bakso kemasan tersebut biasa dijual di pasar tradisional di wilayah Jabodetabek.
Sekilas, tidak ada yang mencurigakan dari bakso kemasan ini. Seperti halnya produk makanan lain, pada kemasan bakso tertera label halal, tabel kandungan gizi, dan tanda registrasi badan pengawas obat dan makanan.
Adapun merek bakso kemasan yang diproduksi di pabrik tersebut di antaranya Bakso Sapi Asli Poloso Bangka, Bakso Sapi Daging Kaya Rasa & Gizi Bangka, dan Bakso Daging Sapi Bangka Tenis Urat. Kemudian Bakso Tenis Bangka Brekele dan Bakso Asli Super Polos.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Dharma Pongrekun, mengatakan pabrik bakso ini sudah beroperasi sejak 2013. Penggrebekan didasari laporan dari masyarakat. "Setelah kami geledah, ditemukan bahan berbahaya," kata Dharma.
Setiap harinya, pabrik yang mempekerjakan karyawan sebanyak 140 orang ini, memproduksi sekitar 1,5 ton bakso. Keuntungan yang diperoleh pemilik pabrik berkisar Rp3 juta sampai Rp5 juta per hari.
"Keuntungannya selama beroperasi berkisar Rp2,7 miliar sampai Rp4,5 miliar," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri menggerebek pabrik bakso kemasan mengandung bahan berbahaya di Kabupaten Bogor, Kamis 16 Juni. Selain ribuan kemasan bakso, polisi juga menyita 60 karung berisi tawas, jerigen berisi caran karamel, daging beku, dan alat pembuat bakso.
"Satu orang tersangka berinisial HSN kami amankan. Kasus ini masih kami kembangkan," ujarnya.
medcom.id, Bogor: Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri mengungkap produksi bakso kemasan mengandung tawas dan pewarna berbahaya di sebuah pabrik di Kampung Parakan Salak, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan keterangan polisi, bakso kemasan tersebut biasa dijual di pasar tradisional di wilayah Jabodetabek.
Sekilas, tidak ada yang mencurigakan dari bakso kemasan ini. Seperti halnya produk makanan lain, pada kemasan bakso tertera label halal, tabel kandungan gizi, dan tanda registrasi badan pengawas obat dan makanan.
Adapun merek bakso kemasan yang diproduksi di pabrik tersebut di antaranya Bakso Sapi Asli Poloso Bangka, Bakso Sapi Daging Kaya Rasa & Gizi Bangka, dan Bakso Daging Sapi Bangka Tenis Urat. Kemudian Bakso Tenis Bangka Brekele dan Bakso Asli Super Polos.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Dharma Pongrekun, mengatakan pabrik bakso ini sudah beroperasi sejak 2013. Penggrebekan didasari laporan dari masyarakat. "Setelah kami geledah, ditemukan bahan berbahaya," kata Dharma.
Setiap harinya, pabrik yang mempekerjakan karyawan sebanyak 140 orang ini, memproduksi sekitar 1,5 ton bakso. Keuntungan yang diperoleh pemilik pabrik berkisar Rp3 juta sampai Rp5 juta per hari.
"Keuntungannya selama beroperasi berkisar Rp2,7 miliar sampai Rp4,5 miliar," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri menggerebek pabrik bakso kemasan mengandung bahan berbahaya di Kabupaten Bogor, Kamis 16 Juni. Selain ribuan kemasan bakso, polisi juga menyita 60 karung berisi tawas, jerigen berisi caran karamel, daging beku, dan alat pembuat bakso.
"Satu orang tersangka berinisial HSN kami amankan. Kasus ini masih kami kembangkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)