Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun jalur kereta lingkar layang (elevated loopline). Jalur ini diharapkan jadi salah satu solusi kemacetan DKI.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan seiring dibangunnya jalur kereta lingkar layang, maka pihaknya berencana menutup semua perlintasan sebidang. Khususnya yang selama ini jadi biang kemacetan.
"Hampir semua perlintasan sebidang itu bikin macet. Makanya kalau seumpama kita mengandalkan hanya rute basic agak berat kan nanti, KAI sendiri mempunyai target sampai 2 juta penumpang, itu berarti setiap dua menit kereta lewat, akhirnya kereta memang harus naik (elevated)," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin, 4 Desember 2017.
Meski begitu, Andri mengatakan tidak bisa sembarangan dalam menutup perlintasan sebidang. Untuk melakukan itu, Pemprov harus memerhatikan beberapa aspek, di antaranya ketersediaan jalan alternatif.
(Baca juga: Lintasan Sebidang dan Sinyal Dianggap Jadi Hambatan KRL)
"Penutupan sebidang itu syaratnya ada underpass dan flyover. Kedua ada jalan alternatif, sehingga kalaupun ada flyover dan underpass tapi tidak ada jalan alternatif, tidak bisa dipaksa untuk melakukan penutupan," terang Andri.
Meski begitu, pembangunan jalur kereta lingkar layang ini masih menemui kendala, salah satunya pembebesan lahan. Permasalahan ini menurut Andri masih dalam tahap pembahasan.
"Makanya salah satu yang nanti akan kami bahas secara garis besar agar mengatasi semua permasalahannya dalam pembangunan loopline ini," ujar Andri.
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun jalur kereta lingkar layang (
elevated loopline). Jalur ini diharapkan jadi salah satu solusi kemacetan DKI.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan seiring dibangunnya jalur kereta lingkar layang, maka pihaknya berencana menutup semua perlintasan sebidang. Khususnya yang selama ini jadi biang kemacetan.
"Hampir semua perlintasan sebidang itu bikin macet. Makanya kalau seumpama kita mengandalkan hanya rute
basic agak berat kan nanti, KAI sendiri mempunyai target sampai 2 juta penumpang, itu berarti setiap dua menit kereta lewat, akhirnya kereta memang harus naik (
elevated)," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin, 4 Desember 2017.
Meski begitu, Andri mengatakan tidak bisa sembarangan dalam menutup perlintasan sebidang. Untuk melakukan itu, Pemprov harus memerhatikan beberapa aspek, di antaranya ketersediaan jalan alternatif.
(Baca juga:
Lintasan Sebidang dan Sinyal Dianggap Jadi Hambatan KRL)
"Penutupan sebidang itu syaratnya ada
underpass dan
flyover. Kedua ada jalan alternatif, sehingga kalaupun ada
flyover dan
underpass tapi tidak ada jalan alternatif, tidak bisa dipaksa untuk melakukan penutupan," terang Andri.
Meski begitu, pembangunan jalur kereta lingkar layang ini masih menemui kendala, salah satunya pembebesan lahan. Permasalahan ini menurut Andri masih dalam tahap pembahasan.
"Makanya salah satu yang nanti akan kami bahas secara garis besar agar mengatasi semua permasalahannya dalam pembangunan
loopline ini," ujar Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
