Jakarta: Pengamat Transportasi Universitas Indonesia (UI) Ellen Tangkudung menilia kebijakan pemberlakuan ganjil genap ke ketetuan lama memiliki dua mata koin yang berbeda. Per 18 Oktober gage genap di Jakarta kembali ke ketentuan lama.
Para peraturan lama pembatasan lalu lintas berlaku dalam 2 sesi perharinya, mulai dari 06.00 - 10.00 WIB dan 16.00 - 20.00 WIB. Selain itu, peraturan ini Senin-Jumat.
"Jadi saya setuju bahwa pemberlakuan ganjil genap diberlakukan kembali. Supaya tidak ada kemacetan lagi," ucap Ellen dalam Newsline Metro TV, Jumat, 22 Oktober 2021.
Baca: Ganjil Genap di Jakarta Diperluas, Ini Daftar 17 Kendaraan Bebas Gage
Gage dinilai efektif untuk mengurangi kepadatan di jalanan. Namun, kebijakan ini tidak berpengaruh terhadap pengurangan mobilitas warga demi mencegah penyebaran covid-19.
Ellen melihat, kebijakan gage membuat orang mencari jalan tikus atau transportasi umum. Akibatnya, potensi penyebaran Covid-19 di angkutan umum atau perkantoran dapat meningkat.
"Ganjil genap nambah berapa titik pun, itu tetap akan terjadi mobilitas. Jadi lebih baik, ditunjang dengan kebijakan work from home (WFH). Jadi meski PPKM Level satu tapi WFH tetap dilaksanakan," tuturnya. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Pengamat Transportasi Universitas Indonesia (UI) Ellen Tangkudung menilia kebijakan pemberlakuan
ganjil genap ke ketetuan lama memiliki dua mata koin yang berbeda. Per 18 Oktober gage genap di Jakarta kembali ke ketentuan lama.
Para peraturan lama pembatasan lalu lintas berlaku dalam 2 sesi perharinya, mulai dari 06.00 - 10.00 WIB dan 16.00 - 20.00 WIB. Selain itu, peraturan ini Senin-Jumat.
"Jadi saya setuju bahwa pemberlakuan ganjil genap diberlakukan kembali. Supaya tidak ada kemacetan lagi," ucap Ellen dalam
Newsline Metro TV, Jumat, 22 Oktober 2021.
Baca:
Ganjil Genap di Jakarta Diperluas, Ini Daftar 17 Kendaraan Bebas Gage
Gage dinilai efektif untuk mengurangi kepadatan di jalanan. Namun, kebijakan ini tidak berpengaruh terhadap pengurangan mobilitas warga demi mencegah penyebaran covid-19.
Ellen melihat, kebijakan gage membuat orang mencari jalan tikus atau transportasi umum. Akibatnya, potensi penyebaran Covid-19 di angkutan umum atau perkantoran dapat meningkat.
"Ganjil genap nambah berapa titik pun, itu tetap akan terjadi mobilitas. Jadi lebih baik, ditunjang dengan kebijakan
work from home (WFH). Jadi meski PPKM Level satu tapi WFH tetap dilaksanakan," tuturnya.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)