medcom.id, Jakarta: Jutaan ikan yang mati mendadak pada 30 September di Ancol bukan ancaman serius. Kejadian itu tidak mengganggu stok ikan untuk warga Jakarta. Sebab, pasokan ikan bukan hanya dari perairan teluk Jakarta.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, pasokan ikan untuk wilayah DKI Jakarta aman. Menurutnya, berdasarkan laporan pengelola pantai Ancol, ikan yang mati hanya sekitar lima kwintal.
"Pasokan ikan aman. Kebutuhan kita (warga Jakarta) sekitar 40 sampai 50 ton sehari," kata Darjamuni saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu (2/12/2015).
Darjamuni menuturkan, kasus matinya ikan ini belum menjadi ancaman serius. Sebab, pasokan ikan bukan hanya diambil dari perairan Ancol. "Tahun 2013 juga pernah terjadi di Ancol. Waktunya juga sama, disaat peralihan cuaca. Kasus ini hanya faktor alam saja," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut ikan tersebut aman untuk dimakan. "LIPI (hasil penelitian) sebuat bukan karena racun limbah, aman dikonsumsi," kata Ahok.
Ahok membeberkan, hasil penelitian menyebut jutaan ikan mati bukan karena racun. Namun, karena ikan-ikan tersebut kekurangan oksigen di dalam air. Dia meminta, warga tak panik.
Kadar oksigen habis karena jumlah plankton yang bertambah melebihi batas normal. Sehingga, ikan tersebut masih bisa dimakan dengan catatan ikan masih segar. "Asal segar saja ikannya, karena ikannya cuma kecekik saja kehabisan napas," kata Ahok.
medcom.id, Jakarta: Jutaan ikan yang mati mendadak pada 30 September di Ancol bukan ancaman serius. Kejadian itu tidak mengganggu stok ikan untuk warga Jakarta. Sebab, pasokan ikan bukan hanya dari perairan teluk Jakarta.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, pasokan ikan untuk wilayah DKI Jakarta aman. Menurutnya, berdasarkan laporan pengelola pantai Ancol, ikan yang mati hanya sekitar lima kwintal.
"Pasokan ikan aman. Kebutuhan kita (warga Jakarta) sekitar 40 sampai 50 ton sehari," kata Darjamuni saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu (2/12/2015).
Darjamuni menuturkan, kasus matinya ikan ini belum menjadi ancaman serius. Sebab, pasokan ikan bukan hanya diambil dari perairan Ancol. "Tahun 2013 juga pernah terjadi di Ancol. Waktunya juga sama, disaat peralihan cuaca. Kasus ini hanya faktor alam saja," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut ikan tersebut aman untuk dimakan. "LIPI (hasil penelitian) sebuat bukan karena racun limbah, aman dikonsumsi," kata Ahok.
Ahok membeberkan, hasil penelitian menyebut jutaan ikan mati bukan karena racun. Namun, karena ikan-ikan tersebut kekurangan oksigen di dalam air. Dia meminta, warga tak panik.
Kadar oksigen habis karena jumlah plankton yang bertambah melebihi batas normal. Sehingga, ikan tersebut masih bisa dimakan dengan catatan ikan masih segar. "Asal segar saja ikannya, karena ikannya cuma kecekik saja kehabisan napas," kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)