medcom.id, Jakarta: Menjadi pejabat publik mungkin menjadi impian banyak orang. Namun, para pejabat harus siap bila sewaktu-waktu ia atau keluarganya dapat cibiran di lingkungannya.
Hal tersebut dialami mantan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Ia seringkali harus melaksanakan tugasnya yang banyak berurusan dengan hajat hidup orang banyak, seperti penggusuran.
Tidak sekali, dua kali. Menertibkan pemukiman warga sudah sering ia lakukan seperti di Kalijodo dan Pasar Ikan, Jakarta Utara. Akhirnya, Rustam dijuluki 'tukang gusur'.
Hal itu berdampak pada anak bungsunya. Inad Luciawaty, istri Rustam, menceritakan, anaknya sempat tidak mau sekolah lantaran sering diolok-olok teman.
“Pas penertiban Pasar Ikan, anak saya dikirimi gambar-gambar dan diledek sama temannya kalau bapaknya tukang gusur. Dua minggu dia enggak mau sekolah. Untung satu minggunya pas libur karena SMA kelas tiganya ujian,” ujar Inad di kepada Metrotvnews.com di kediamannya, Jalan Bonsai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2016).
Inad menjelaskan, hingga akhirnya salah seorang guru bimbingan konseling datang ke rumah Rustam. Kala itu, Inad pasrah bila anaknya hendak dikeluarkan dari sekolah.
Rustam bersama keluarga berusaha membujuk anak paling kecilnya itu untuk kembali ke sekolah. Beruntung, buah hatinya mau kembali bersekolah.
Saat mendengar Rustam hendak mundur sebagai wali kota Jakarta Utara, alih-alih malu, justru anaknnya senang. “Kalau pas masalah ini dia baik-baik saja. Dia malah dukung bapaknya mundur. Senang-senang saja dia,” ungkap Inad.
Rustam mengundurkan diri dengan alasan kinerjanya dianggap tak maksimal oleh atasan. Rustam menegaskan pengunduran dirinya tak ada hubungan dengan tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama soal kedekatannya dengan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra.
Pemerintah Provinsi DKI telah menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) wali kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Rustam.
medcom.id, Jakarta: Menjadi pejabat publik mungkin menjadi impian banyak orang. Namun, para pejabat harus siap bila sewaktu-waktu ia atau keluarganya dapat cibiran di lingkungannya.
Hal tersebut dialami mantan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Ia seringkali harus melaksanakan tugasnya yang banyak berurusan dengan hajat hidup orang banyak, seperti penggusuran.
Tidak sekali, dua kali. Menertibkan pemukiman warga sudah sering ia lakukan seperti di Kalijodo dan Pasar Ikan, Jakarta Utara. Akhirnya, Rustam dijuluki 'tukang gusur'.
Hal itu berdampak pada anak bungsunya. Inad Luciawaty, istri Rustam, menceritakan, anaknya sempat tidak mau sekolah lantaran sering diolok-olok teman.
“Pas penertiban Pasar Ikan, anak saya dikirimi gambar-gambar dan diledek sama temannya kalau bapaknya tukang gusur. Dua minggu dia enggak mau sekolah. Untung satu minggunya pas libur karena SMA kelas tiganya ujian,” ujar Inad di kepada
Metrotvnews.com di kediamannya, Jalan Bonsai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2016).
Inad menjelaskan, hingga akhirnya salah seorang guru bimbingan konseling datang ke rumah Rustam. Kala itu, Inad pasrah bila anaknya hendak dikeluarkan dari sekolah.
Rustam bersama keluarga berusaha membujuk anak paling kecilnya itu untuk kembali ke sekolah. Beruntung, buah hatinya mau kembali bersekolah.
Saat mendengar Rustam hendak mundur sebagai wali kota Jakarta Utara, alih-alih malu, justru anaknnya senang. “Kalau pas masalah ini dia baik-baik saja. Dia malah dukung bapaknya mundur. Senang-senang saja dia,” ungkap Inad.
Rustam mengundurkan diri dengan alasan kinerjanya dianggap tak maksimal oleh atasan. Rustam menegaskan pengunduran dirinya tak ada hubungan dengan tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama soal kedekatannya dengan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra.
Pemerintah Provinsi DKI telah menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) wali kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Rustam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)