Bemo wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat--Metrotvnews.com/M Sholahadhin Azhar
Bemo wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat--Metrotvnews.com/M Sholahadhin Azhar

Pungli Bemo Marak di Benhil

M Sholahadhin Azhar • 09 Juni 2017 17:18
medcom.id, Jakarta: Pungutan liar (pungli) menjamah segala lini. Tak terkecuali di trayek bemo wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
 
"Istilahnya itu tuyulan, satu bemo ditarik Rp5 ribu," kata salah satu sopir bemo yang tak mau disebutkan namanya itu, Jumat 9 Juni 2017.
 
Ia mengaku pelaku pungli adalah oknum kepolisian, yang berpatroli dan menjaga trayek bemo. Mereka rata-rata mendapat Rp150 ribu per hari, dengan asumsi 30 sampai 45 bemo yang beroperasi.

Untuk diketahui, populasi kendaraan roda tiga di wilayah Benhil ini mengalami penurunan. Pada 1960-an, ada ratusan unit bemo yang menggunakan trayek Bendungan Hilir-Tanah Abang.
 
Sekarang sekitar 80 bemo yang masih eksis di Benhil, namun hanya 30-an yang beroperasi. Dengan jumlah yang minim ini sopir juga harus melakukan tuyulan pada oknum. "Sudah dari dulu begitu," imbuhnya.
 
Perilaku pungli ini menurutnya hanya dilakukan oknum kepolisian. Lain halnya dengan oknum dari suku dinas (sudin) perhubungan Jakarta Pusat.
 
Sejak bemo dilarang, ada tindakan menarik surat kendaraan umum dari semua sopir bemo, termasuk di Bendungan Hilir. Praktis saat ini mayoritas bemo menjadi bodong alias tanpa bersurat.
 
Trayek angkutan roda tiga itu otomatis tak jelas, meski pada akhirnya sopir mengangkut penumpang dengan trayek lama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan