Jakarta: Koordinator Delman di kawasan Monumen Nasional (Monas), Nanang, berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat tidak membinasakan budaya Jakarta. Pernyataan ini merespons kebijakan melarang delman beredar di kawasan Monas, Bundaran Hotel Indonesia (HI), hingga Thamrin.
"Kami para kusir di Monas siap dibina oleh Pemkot Jakpus namun tidak siap dibinasakan," ucap Nanang saat diwawancara di Monas, Minggu, 8 Januari 2023.
Nanang mengatakan dirinya beserta puluhan kusir lainnya sudah lama mencari nafkah untuk keluarga di kawasan Monas. Jika memang masalah ada pada kotoran kuda yang disebut mengganggu masyarakat atau pengguna jalan, ia meminta dicarikan solusi.
"Kami siap dikasih solusi jika masalah kotoran hewan kuda. Kalau kami sudah mengantisipasi dengan membawa pewangi karbol di tempat yang bau agar menghilangkan bau tidak sedap tersebut," papar dia.
Nanang mengatakan ada sekitar 45 kusir yang kecewa dan keberatan akan keputusan sepihak tersebut tanpa mengundang para kusir delman. Padahal, jika memang ada rencana larangan haruslah ada sosialisasi dan diberikan solusi.
"Jangan asal main larang saja di Monas tanpa ada solusi. Kita sangat heran setiap pergantian gubernur pasti ada yang setuju delman di Monas ada yang tidak," tutur dia.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana melarang delman beredar di kawasan Monas, Bundaran HI, dan Thamrin. Kotoran kuda delman dianggap menimbulkan bau tidak sedap karena bercecer di jalan.
"Kotoran kuda itu terkadang bercecer sehingga menimbulkan bau di kawasan Monas," ungkap Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan Anwar saat diwawancarai, Kamis, 5 Januari 2023.
Pelaksana tugas (Plt) Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Iqbal Akbarudin mengatakan pihaknya tengah membentuk gugus tugas untuk melarang delman di kawasan Monas.
"Delman memang dilarang dari Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 36 tahun 2016 yang berisi larangan pengoperasian delman di kawasan Monas," ucap Iqbal dalam keterangan tertulis.
Jakarta: Koordinator Delman di kawasan Monumen Nasional (Monas), Nanang, berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat tidak membinasakan budaya Jakarta. Pernyataan ini merespons kebijakan
melarang delman beredar di kawasan Monas, Bundaran Hotel Indonesia (HI), hingga Thamrin.
"Kami para kusir di Monas siap dibina oleh Pemkot Jakpus namun tidak siap dibinasakan," ucap Nanang saat diwawancara di Monas, Minggu, 8 Januari 2023.
Nanang mengatakan dirinya beserta puluhan kusir lainnya sudah lama mencari nafkah untuk keluarga di kawasan Monas. Jika memang masalah ada pada kotoran kuda yang disebut mengganggu masyarakat atau pengguna jalan, ia meminta dicarikan solusi.
"Kami siap dikasih solusi jika masalah kotoran hewan kuda. Kalau kami sudah mengantisipasi dengan membawa pewangi karbol di tempat yang bau agar menghilangkan bau tidak sedap tersebut," papar dia.
Nanang mengatakan ada sekitar 45 kusir yang kecewa dan keberatan akan keputusan sepihak tersebut tanpa mengundang para kusir delman. Padahal, jika memang ada rencana larangan haruslah ada sosialisasi dan diberikan solusi.
"Jangan asal main larang saja di Monas tanpa ada solusi. Kita sangat heran setiap pergantian gubernur pasti ada yang setuju delman di Monas ada yang tidak," tutur dia.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana
melarang delman beredar di kawasan Monas, Bundaran HI, dan Thamrin. Kotoran kuda delman dianggap menimbulkan bau tidak sedap karena bercecer di jalan.
"Kotoran kuda itu terkadang bercecer sehingga menimbulkan bau di kawasan Monas," ungkap Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan Anwar saat diwawancarai, Kamis, 5 Januari 2023.
Pelaksana tugas (Plt) Wakil Wali Kota
Jakarta Pusat, Iqbal Akbarudin mengatakan pihaknya tengah membentuk gugus tugas untuk melarang delman di kawasan Monas.
"Delman memang dilarang dari Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 36 tahun 2016 yang berisi larangan pengoperasian delman di kawasan Monas," ucap Iqbal dalam keterangan tertulis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)