medcom.id, Jakarta: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi gerak jalan bertema merawat kerukunan umat beragama. Lukman meminta kerukunan harus terus dapat dirawat dan dijaga.
"Kerukunan sudah menjadi karakter bangsa ini. Bangsa yang beragam. Indonesia bangsa yang sangat besar dan ada pada dirinya, keragaman itu. Kerukunan bukan hal asing bagi kita," kata Lukman dalam pelepasan gerak jalan di depan Kantor Kementerian Agama, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016).
Lukman mengimbau agama tidak dijadikan dasar menilai prilaku dan tindakan umat beragama lainnya. Lukman berharap agama menjadi faktor perekat antarsesama.
"Cara kita memaknai agama menjadi penting," ujar dia.
Suasana gerak jalan dari Parishada Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) di kawasan car free day, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Foto: M Rodhi Aulia/Metrotvnews.com.
Menurut Lukman, seringkali kerukunan umat beragama terusik atau terganggu karena semata-mata menjadikan agama menilai prilaku umat beragama lain. Lukman mendesak agar toleransi, dan tenggang rasa dapat dilakukan.
"Saya kira, kita harus bisa proaktif menghormati, menghargai perbedaan yang ada pada pihak lain, daripada kita menuntut agar orang lain yang berbeda itu, menghargai atau menghormati diri kita. Kalau semua kita, umat beragama melakukan hal demikian, maka apa yang diwariskan pendahulu kita, hidup rukun, hidup damai, hidup bertenggang rasa, toleransi di tengah keragaman, bisa kita rawat," tandas dia.
Parishada Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) menggelar gerak jalan bersama di kawasan car free day, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Gerak jalan yang juga sebagai rangkaian peringatan 52 tahun NSI ini, dihadiri sekira 2.230 orang.
Tidak hanya dihadiri umat Buddha, tapi juga dari kelompok agama lain. Seperti Islam, Katolik, Hindu, dan lain-lain. Mereka masing-masing membawa spanduk terkait seruan dan pentingnya keragaman.
Adapun rute gerak jalannya adalah start dari Jalan MH. Thamrin depan Kantor Kementerian Agama menuju patung kuda. Kemudian berbalik arah menuju Sarinah dan berakhir lagi di Kantor Kementerian Agama.
medcom.id, Jakarta: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi gerak jalan bertema merawat kerukunan umat beragama. Lukman meminta kerukunan harus terus dapat dirawat dan dijaga.
"Kerukunan sudah menjadi karakter bangsa ini. Bangsa yang beragam. Indonesia bangsa yang sangat besar dan ada pada dirinya, keragaman itu. Kerukunan bukan hal asing bagi kita," kata Lukman dalam pelepasan gerak jalan di depan Kantor Kementerian Agama, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016).
Lukman mengimbau agama tidak dijadikan dasar menilai prilaku dan tindakan umat beragama lainnya. Lukman berharap agama menjadi faktor perekat antarsesama.
"Cara kita memaknai agama menjadi penting," ujar dia.
Suasana gerak jalan dari Parishada Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) di kawasan car free day, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Foto: M Rodhi Aulia/Metrotvnews.com.
Menurut Lukman, seringkali kerukunan umat beragama terusik atau terganggu karena semata-mata menjadikan agama menilai prilaku umat beragama lain. Lukman mendesak agar toleransi, dan tenggang rasa dapat dilakukan.
"Saya kira, kita harus bisa proaktif menghormati, menghargai perbedaan yang ada pada pihak lain, daripada kita menuntut agar orang lain yang berbeda itu, menghargai atau menghormati diri kita. Kalau semua kita, umat beragama melakukan hal demikian, maka apa yang diwariskan pendahulu kita, hidup rukun, hidup damai, hidup bertenggang rasa, toleransi di tengah keragaman, bisa kita rawat," tandas dia.
Parishada Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) menggelar gerak jalan bersama di kawasan car free day, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Gerak jalan yang juga sebagai rangkaian peringatan 52 tahun NSI ini, dihadiri sekira 2.230 orang.
Tidak hanya dihadiri umat Buddha, tapi juga dari kelompok agama lain. Seperti Islam, Katolik, Hindu, dan lain-lain. Mereka masing-masing membawa spanduk terkait seruan dan pentingnya keragaman.
Adapun rute gerak jalannya adalah start dari Jalan MH. Thamrin depan Kantor Kementerian Agama menuju patung kuda. Kemudian berbalik arah menuju Sarinah dan berakhir lagi di Kantor Kementerian Agama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)