Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendukung aparat menindak tegas peredaran minuman keras oplosan di Ibu Kota. Kasus peredaran miras oplosan yang menimbulkan korban jiwa diketahui marak di beberapa wilayah, termasuk di Jakarta.
“Ya kita mendukung Polres bahwa Jakarta harus tertib. Apalagi miras ya, kita bersatu dengan kepolisian dan aparat lainnya untuk kita pastikan Jakarta tidak berkontaminasi dengan emisi miras yang ilegal,” kata Sandi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 20 April 2018.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI siap berkordinasi dengan kepolisian menyisir daerah-daerah rawan peredaran miras oplosan. Khususnya di beberapa titik yang mencurigakan.
Baca: Warung Kecil Dirazia Cegah Miras Oplosan Beredar
“Kita akan sosialisasikan terus dan kita pastikan tempat-tempat yang kita curigai dilaporkan oleh masyarakat dan kita akan pantau terus bekerja sama dengan aparat,”ucap Sandi.
Kamis,19 April 2018 Polres Jakarta Pusat menggerebek sebuah industri rumah pabrik miras oplosan jenis ciu di Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat. Polisi mengamankan salah seorang berinisial TPN, 65. Pabrik diketahui beroperasi selama lima tahun lebih.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama Polres Jajarannya gencar menggelar razia miras oplosan. Razia dimulai awal bulan, hingga 19 April 2018.
Baca: Polda Metro Gencar Razia Miras Oplosan
Hasil razia yang dilakukan di 147 wilayah hukum Polda Metro, 180 orang yang diduga sebagai penjual miras oplosan ditangkap.
"15 dilakukan proses penahanan dan 165 orang dilakukan pembinaan," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis, di Polda Metro Jaya, Jumat, 20 April 2018
Sementara itu, sekitar 39 ribu botol berbagai jenis disita. Di wilayah hukum Polda Metro Jaya 33 orang tewas akibat miras oplosan.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yKX95R6N" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendukung aparat menindak tegas peredaran minuman keras oplosan di Ibu Kota. Kasus peredaran miras oplosan yang menimbulkan korban jiwa diketahui marak di beberapa wilayah, termasuk di Jakarta.
“Ya kita mendukung Polres bahwa Jakarta harus tertib. Apalagi miras ya, kita bersatu dengan kepolisian dan aparat lainnya untuk kita pastikan Jakarta tidak berkontaminasi dengan emisi miras yang ilegal,” kata Sandi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 20 April 2018.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI siap berkordinasi dengan kepolisian menyisir daerah-daerah rawan peredaran miras oplosan. Khususnya di beberapa titik yang mencurigakan.
Baca: Warung Kecil Dirazia Cegah Miras Oplosan Beredar
“Kita akan sosialisasikan terus dan kita pastikan tempat-tempat yang kita curigai dilaporkan oleh masyarakat dan kita akan pantau terus bekerja sama dengan aparat,”ucap Sandi.
Kamis,19 April 2018 Polres Jakarta Pusat menggerebek sebuah industri rumah pabrik miras oplosan jenis ciu di Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat. Polisi mengamankan salah seorang berinisial TPN, 65. Pabrik diketahui beroperasi selama lima tahun lebih.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama Polres Jajarannya gencar menggelar razia miras oplosan. Razia dimulai awal bulan, hingga 19 April 2018.
Baca: Polda Metro Gencar Razia Miras Oplosan
Hasil razia yang dilakukan di 147 wilayah hukum Polda Metro, 180 orang yang diduga sebagai penjual miras oplosan ditangkap.
"15 dilakukan proses penahanan dan 165 orang dilakukan pembinaan," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis, di Polda Metro Jaya, Jumat, 20 April 2018
Sementara itu, sekitar 39 ribu botol berbagai jenis disita. Di wilayah hukum Polda Metro Jaya 33 orang tewas akibat miras oplosan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)
