Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim telah memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) sesuai sasaran. Bantuan ini disalurkan untuk masyarakat tak mampu.
Heru menyebut dalam memberikan KJMU, pihaknya mengacu dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial (Kemensos). Data tersebut telah melalui proses penyesuaian sejak November-Desember 2023.
"Yang penting Pemda DKI memberikan bantuan ini ke tepat sasaran. Sehingga data dasarnya ada di DTKS," ujar Heru di Bali Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Maret 2024.
Selain itu, pihaknya menyelaraskan dengan data Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) DKI. Sehingga KJMU dipastikan tidak diterima oleh masyarakat yang mampu.
"Dia memiliki kendaraan dan dia adalah orang yang mampu masa kita berikan bantuan? Padahal dana ini terbatas, kita bisa berikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu yang memang layak secara data," ungkap dia.
Akun media sosial Instagram Disdik DKI diramaikan warga yang mengeluh lantaran dicoret dari penerima KJP Plus dan KJMU. Salah satu warganet mengeluhkan nama anaknya dihapus dari penerima KJMU di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik.
"Gimana nasib KJMU anak saya yang tiba-tiba dihentikan, padahal orang tua kerja pedagang, serabutan, buat hari-hari saja susah," tulis akun Instagram yenelok_02.
Jakarta: Penjabat
(Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim telah memberikan
Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) sesuai sasaran. Bantuan ini disalurkan untuk masyarakat tak mampu.
Heru menyebut dalam memberikan KJMU, pihaknya mengacu dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial (Kemensos). Data tersebut telah melalui proses penyesuaian sejak November-Desember 2023.
"Yang penting Pemda DKI memberikan bantuan ini ke tepat sasaran. Sehingga data dasarnya ada di DTKS," ujar Heru di Bali Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Maret 2024.
Selain itu, pihaknya menyelaraskan dengan data Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) DKI. Sehingga KJMU dipastikan tidak diterima oleh masyarakat yang mampu.
"Dia memiliki kendaraan dan dia adalah orang yang mampu masa kita berikan bantuan? Padahal dana ini terbatas, kita bisa berikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu yang memang layak secara data," ungkap dia.
Akun media sosial Instagram Disdik DKI diramaikan warga yang mengeluh lantaran dicoret dari penerima KJP Plus dan KJMU. Salah satu warganet mengeluhkan nama anaknya dihapus dari penerima KJMU di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik.
"Gimana nasib KJMU anak saya yang tiba-tiba dihentikan, padahal orang tua kerja pedagang, serabutan, buat hari-hari saja susah," tulis akun Instagram
yenelok_02.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)