medcom.id, Jakarta: Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, masih menolak direlokasi. Mereka meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membayar uang kerohiman terlebih dahulu sebelum direlokasi.
Pantauan Metrotvnews.com, saat ini warga dan polisi serta Satuan Polisi Pamong Praja masih alot bernegosiasi. Salah seorang warga bahkan terang-terangan minta uang kerohiman sebelum dipindahkan.
"Kami minta dibayar baru pindah," ujar salah seorang warga yang belum diketahui namanya saat bernegosiasi dengan polisi di lokasi, Kamis (20/8/2015).
Negosiasi ini membuat Jalan Otista Raya hingga Jatinegara Barat tersendat. Sebab, aksi penolakan itu jadi tontonan pengguna jalan. Akibatnya, polisi lalu lintas sibuk mengatur jalanan.
Sebelumnya, bentrok antara warga dan Satpol PP serta polisi pecah di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Warga menolak direlokasi. Suasana berubah ricuh setelah terjadi aksi saling dorong antara petugas dan warga.
Sebanyak 2.100 petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP diterjunkan untuk mengamankan penggusuran. Sebagian warga melakukan penolakan dengan melakukan demonstrasi.
Terlihat ratusan warga membawa spanduk dan bendera merah putih untuk menyuarakan penolakan.
medcom.id, Jakarta: Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, masih menolak direlokasi. Mereka meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membayar uang kerohiman terlebih dahulu sebelum direlokasi.
Pantauan Metrotvnews.com, saat ini warga dan polisi serta Satuan Polisi Pamong Praja masih alot bernegosiasi. Salah seorang warga bahkan terang-terangan minta uang kerohiman sebelum dipindahkan.
"Kami minta dibayar baru pindah," ujar salah seorang warga yang belum diketahui namanya saat bernegosiasi dengan polisi di lokasi, Kamis (20/8/2015).
Negosiasi ini membuat Jalan Otista Raya hingga Jatinegara Barat tersendat. Sebab, aksi penolakan itu jadi tontonan pengguna jalan. Akibatnya, polisi lalu lintas sibuk mengatur jalanan.
Sebelumnya, bentrok antara warga dan Satpol PP serta polisi pecah di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Warga menolak direlokasi. Suasana berubah ricuh setelah terjadi aksi saling dorong antara petugas dan warga.
Sebanyak 2.100 petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP diterjunkan untuk mengamankan penggusuran. Sebagian warga melakukan penolakan dengan melakukan demonstrasi.
Terlihat ratusan warga membawa spanduk dan bendera merah putih untuk menyuarakan penolakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
