medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ingin meningkatkan peran puskesmas kelurahan dan kecamatan untuk mengecek kesehatan wanita hamil di wilayah setempat secara rutin, Pasalnya, Pemprov DKI mencatat angka kematian ibu hamil di DKI Jakarta masih tinggi.
"Kami sudah dapat laporan tentang data jumlah angka kematian ibu hamil ternyata masih relatif tinggi. Maka perlu ada solusi agar jumlah kematian kaum ibu yang mengandung itu bisa ditekan seminimal mungkin," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat saat mengunjungi Puskesmas Kelurahan Joglo II, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (24/4/2015).
Djarot mengatakan, pihaknya menginstruksikan puskesmas kelurahan dan kecamatan di wilayah DKI agar turun ke lapangan untuk memantau langsung kondisi ibu-ibu hamil untuk menekan angka kematian ibu hamil. "Tingkat kematian ibu hamil di Jakarta masih tinggi, meski masih di bawah angka rata-rata kematian secara nasional," kata Djarot.
Menurut dia, angka kematian ibu hamil di Jakarta masih mencapai sekitar 200 orang per 100 ribu penduduk. Meski di bawah rata-rata angka nasional, mantan Wali Kota Blitar ini menyatakan pihaknya masih belum puas dengan jumlah tersebut.
"Saya mau angka kematiannya jadi 100-150 orang per 100 ribu penduduk. Di dunia ini, Kuba yang paling rendah tingkat kematian ibu hamil," ujarnya.
Selain memantau kondisi ibu hamil agar tetap sehat hingga pascapersalinan, juga dokter, bidan dan perawat bisa melakukan pendataan ibu hamil agar bisa memantau kondisi kesehatan ibu hamil di Jakarta.
"Kan mudah kalau punya data ibu hamil. Bisa dipantau kondisi kesehatannya, dari awal hingga persalinan tetap sehat dan selamat," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ingin meningkatkan peran puskesmas kelurahan dan kecamatan untuk mengecek kesehatan wanita hamil di wilayah setempat secara rutin, Pasalnya, Pemprov DKI mencatat angka kematian ibu hamil di DKI Jakarta masih tinggi.
"Kami sudah dapat laporan tentang data jumlah angka kematian ibu hamil ternyata masih relatif tinggi. Maka perlu ada solusi agar jumlah kematian kaum ibu yang mengandung itu bisa ditekan seminimal mungkin," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat saat mengunjungi Puskesmas Kelurahan Joglo II, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (24/4/2015).
Djarot mengatakan, pihaknya menginstruksikan puskesmas kelurahan dan kecamatan di wilayah DKI agar turun ke lapangan untuk memantau langsung kondisi ibu-ibu hamil untuk menekan angka kematian ibu hamil. "Tingkat kematian ibu hamil di Jakarta masih tinggi, meski masih di bawah angka rata-rata kematian secara nasional," kata Djarot.
Menurut dia, angka kematian ibu hamil di Jakarta masih mencapai sekitar 200 orang per 100 ribu penduduk. Meski di bawah rata-rata angka nasional, mantan Wali Kota Blitar ini menyatakan pihaknya masih belum puas dengan jumlah tersebut.
"Saya mau angka kematiannya jadi 100-150 orang per 100 ribu penduduk. Di dunia ini, Kuba yang paling rendah tingkat kematian ibu hamil," ujarnya.
Selain memantau kondisi ibu hamil agar tetap sehat hingga pascapersalinan, juga dokter, bidan dan perawat bisa melakukan pendataan ibu hamil agar bisa memantau kondisi kesehatan ibu hamil di Jakarta.
"Kan mudah kalau punya data ibu hamil. Bisa dipantau kondisi kesehatannya, dari awal hingga persalinan tetap sehat dan selamat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)