medcom.id, Jakarta: Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno, punya keinginan besar memperluas lapangan kerja. Ini, kata Sandi, merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Bukan hanya tugas Dinas UMKM, tapi tugas bersama bagaimana pembenahan di Jakarta bisa buka lapangan kerja," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 17 Oktober 2017.
Sandi menuturkan, salah satu solusi yang disiapkan yakni One Kecamatan, One Centre of Entrepreneurship (OK-OCE) harus multisektoral. Dia bilang untuk menyukseskan program itu aktivitas semua lini wilayah dinas harus bekerja, salah satunya peran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
SKPD, menurut dia, harus mampu menjabarkan kepada masyarakat perihal kebijakan-kebijakan yang diambil. Sehingga keputusan bukan hanya kajian di atas meja tetapi memiliki data di lapangan.
"Saat ada kebijakan tertentu, bisa dijelaskan kepada masyarakat. Zaman teknologi ada mesin big data analytic, jangan bikin kebijakan tiba-tiba," kata Sandi.
Makanya, kata dia, Jakarta Smart City juga harus ditingkatkan. Ini penting kata dia supaya semua kebijakan harus berbasis data, bukan hanya terkait pengaduan, namun juga pemberian input untuk pengambilan kebijakan yang lebih baik.
medcom.id, Jakarta: Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno, punya keinginan besar memperluas lapangan kerja. Ini, kata Sandi, merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Bukan hanya tugas Dinas UMKM, tapi tugas bersama bagaimana pembenahan di Jakarta bisa buka lapangan kerja," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 17 Oktober 2017.
Sandi menuturkan, salah satu solusi yang disiapkan yakni One Kecamatan, One Centre of Entrepreneurship (OK-OCE) harus multisektoral. Dia bilang untuk menyukseskan program itu aktivitas semua lini wilayah dinas harus bekerja, salah satunya peran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
SKPD, menurut dia, harus mampu menjabarkan kepada masyarakat perihal kebijakan-kebijakan yang diambil. Sehingga keputusan bukan hanya kajian di atas meja tetapi memiliki data di lapangan.
"Saat ada kebijakan tertentu, bisa dijelaskan kepada masyarakat. Zaman teknologi ada mesin big data analytic, jangan bikin kebijakan tiba-tiba," kata Sandi.
Makanya, kata dia, Jakarta Smart City juga harus ditingkatkan. Ini penting kata dia supaya semua kebijakan harus berbasis data, bukan hanya terkait pengaduan, namun juga pemberian input untuk pengambilan kebijakan yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)