Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan tak akan mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) DKI naik angkutan umum. Anies mengatakan menggunakan angkutan umum menjadi pilihan yang rasional dan bukan karena diwajibkan.
"Orang naik kendaraan umum bukan kewajiban tapi karena pilhan yang rasional. Kalau dia naik kendaraan umum karena rasional maka dia akan pakai lagi," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa, 27 September 2022.
Menurut dia, jika diwajibkan, sewaktu-waktu langkah tersebut akan dilanggar atau ditinggalkan apabila tidak diawasi. Anies menjelaskan pemerintah punya kewajiban menyediakan angkutan umum yang nyaman dan aman. Hal itu sebagai bentuk insentif kepada masyarakat.
Jika angkutan umum yang tersedia sudah nyaman, aman, dan terjangkau, hal ini akan menjadi pilihan bagi masyarakat. Anies mencontohkan saat ini terdapat peningkatan jumlah penumpang angkutan umum di Jakarta setelah pandemi dari 350 ribu penumpang per hari menjadi 1 juta penumpang per hari.
"Dia merasa nyaman lalu jadi meningkat. Sama-sama nih dari Lebak Bulus ke HI. Naik pribadi berapa lama nih, energinya seberapa besar. Mau naik umum, MRT atau yang non-massal misal ojek daring. Nah, dari situ ada pilihan rasional. Naik MRT lebih murah, nyaman, dan bisa bekerja produktif. Begitu kebijakan jadi pilihan rasional akan menghasilkan pengguna yang lebih banyak lagi," ujar dia.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menegaskan tak akan mewajibkan aparatur sipil negara (
ASN) DKI naik angkutan umum. Anies mengatakan menggunakan angkutan umum menjadi pilihan yang rasional dan bukan karena diwajibkan.
"Orang naik kendaraan umum bukan kewajiban tapi karena pilhan yang rasional. Kalau dia naik kendaraan umum karena rasional maka dia akan pakai lagi," kata Anies di Balai Kota
DKI, Jakarta, Selasa, 27 September 2022.
Menurut dia, jika diwajibkan, sewaktu-waktu langkah tersebut akan dilanggar atau ditinggalkan apabila tidak diawasi. Anies menjelaskan pemerintah punya kewajiban menyediakan angkutan umum yang nyaman dan aman. Hal itu sebagai bentuk insentif kepada masyarakat.
Jika angkutan umum yang tersedia sudah nyaman, aman, dan terjangkau, hal ini akan menjadi pilihan bagi masyarakat. Anies mencontohkan saat ini terdapat peningkatan jumlah penumpang angkutan umum di Jakarta setelah pandemi dari 350 ribu penumpang per hari menjadi 1 juta penumpang per hari.
"Dia merasa nyaman lalu jadi meningkat. Sama-sama nih dari Lebak Bulus ke HI. Naik pribadi berapa lama nih, energinya seberapa besar. Mau naik umum, MRT atau yang non-massal misal ojek daring. Nah, dari situ ada pilihan rasional. Naik MRT lebih murah, nyaman, dan bisa bekerja produktif. Begitu kebijakan jadi pilihan rasional akan menghasilkan pengguna yang lebih banyak lagi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)