Jakarta: Proyek Light Rapid Transit (LRT) akan bersamaan dengan proyek underpass Mampang-Kuningan. Tingginya manuver alat berat perlu diantisipasi, karena kedua proyek itu akan berada di titik yang sama.
"Di Kuningan itu proyek LRT bersinggungan dengan kita. Akan terkendala perpindahan alat berat. Manuver akan susah karena crowded," kata Project Manager Underpass Mampang-Kuningan, Jumadi kepada Medcom.id, Selasa, 26 Desember 2017.
Alat berat proyek LRT berada di Jalan Rasuna Said, Kuningan atau tepat di lokasi tembusnya underpass Mampang. Untuk mengantisipasi susahnya manuver alat berat, Jumadi akan berkoordinasi dengan koordinator proyek LRT.
Hal ini perlu dilakukan sebab kedua proyek butuh ruang yang luas buat alat berat. Apalagi penggalian dari perempatan Kuningan menuju Rasuna Said cukup dalam. "Kita akan gali sampai kedalaman 105 meter," kata Jumadi.
Baca: Horor Kemacetan di Mampang-Kuningan
Namun, ia optimistis proyek tersebut rampung sesuai permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandi meminta proyek underpass Mampang selesai pada April 2018.
"Kita optimistis, ini sudah 24 jam kerjanya. Kita ganti liburnya, pokoknya semaksimal mungkin," kata Jumadi.
Pantauan di lapangan, perempatan di bawah tol Cawang-Grogol telah rapi dan diaspal. Sebelumnya alat-alat berat beroperasi untuk menggali dan memasang fondasi underpass.Kemacetan juga berkurang di area itu.
Underpass Mampang dibangun sepanjang 855 meter dan lebar 20 meter dengan empat lajur jalan. Proyek senilai Rp200 miliar itu diharapkan dapat memperlancar arus kendaraan dari arah Mampang menuju Kuningan maupun sebaliknya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4KZEvQwk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Proyek Light Rapid Transit (LRT) akan bersamaan dengan proyek underpass Mampang-Kuningan. Tingginya manuver alat berat perlu diantisipasi, karena kedua proyek itu akan berada di titik yang sama.
"Di Kuningan itu proyek LRT bersinggungan dengan kita. Akan terkendala perpindahan alat berat. Manuver akan susah karena
crowded," kata Project Manager Underpass Mampang-Kuningan, Jumadi kepada
Medcom.id, Selasa, 26 Desember 2017.
Alat berat proyek LRT berada di Jalan Rasuna Said, Kuningan atau tepat di lokasi tembusnya underpass Mampang. Untuk mengantisipasi susahnya manuver alat berat, Jumadi akan berkoordinasi dengan koordinator proyek LRT.
Hal ini perlu dilakukan sebab kedua proyek butuh ruang yang luas buat alat berat. Apalagi penggalian dari perempatan Kuningan menuju Rasuna Said cukup dalam. "Kita akan gali sampai kedalaman 105 meter," kata Jumadi.
Baca:
Horor Kemacetan di Mampang-Kuningan
Namun, ia optimistis proyek tersebut rampung sesuai permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandi meminta proyek underpass Mampang selesai pada April 2018.
"Kita optimistis, ini sudah 24 jam kerjanya. Kita ganti liburnya, pokoknya semaksimal mungkin," kata Jumadi.
Pantauan di lapangan, perempatan di bawah tol Cawang-Grogol telah rapi dan diaspal. Sebelumnya alat-alat berat beroperasi untuk menggali dan memasang fondasi
underpass.Kemacetan juga berkurang di area itu.
Underpass Mampang dibangun sepanjang 855 meter dan lebar 20 meter dengan empat lajur jalan. Proyek senilai Rp200 miliar itu diharapkan dapat memperlancar arus kendaraan dari arah Mampang menuju Kuningan maupun sebaliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
