medcom.id, Jakarta: Para peternak ayam mengaku terus merugi karena harga daging ayam di bawah harga pokok produksi (HPP). Mereka merasa tidak mendapat perlindungan dari pemerintah.
Peternak ayam asal Bogor, Katmawijaya, mengatakan, dirinya mengalami kerugian sebanyak Rp2 ribu-Rp3 ribu sejak 2013.
"Penyebabnya harga di bawah HPP. Jadi harga pokoknya bisa Rp17.500, harga pasarnya Rp14 ribu, Rp13.500," kata Katmawijaya kepada Metrotvnews.com saat melakukan unjuk rasa di Taman Aspirasi, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 30 Maret 2017.
Presiden diharapkan bisa tahu masalah yang dihadapi peternak ayam. Ia takutnya Presiden selama ini dibohongi anak buahnya.
"Kelihatannya ada ketidakadilan antara yang besar dan yang kecil. Jadi yang kecil itu dimakan terus. Misalkan nambah utang, dengan nambah utang apa yang terjadi? Pertama diambil aset, kalau tidak ada kandangnya di ambil. Kalau kandang diambil apa yang terjadi?" kata dia.
Ia meminta meminta pemerintah memberikan perlindungan agar peternak ayam lokal tidak punah. Paling tidak, kata dia, peternak ayam ingin Presiden mengeluarkan keputusan Presiden (Kepres) sebagai perlindungan kepada peternak ayam.
"Nanti kalau ketemu DPR, UU yang sudah ada yaitu UU Nomor 18 Tahun 2009 (tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan) direvisi. Itu harapan nomor satunya timbulnya Kepres dan revisi UU," tegas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/PNgg0QXN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Para peternak ayam mengaku terus merugi karena harga daging ayam di bawah harga pokok produksi (HPP). Mereka merasa tidak mendapat perlindungan dari pemerintah.
Peternak ayam asal Bogor, Katmawijaya, mengatakan, dirinya mengalami kerugian sebanyak Rp2 ribu-Rp3 ribu sejak 2013.
"Penyebabnya harga di bawah HPP. Jadi harga pokoknya bisa Rp17.500, harga pasarnya Rp14 ribu, Rp13.500," kata Katmawijaya kepada
Metrotvnews.com saat melakukan unjuk rasa di Taman Aspirasi, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 30 Maret 2017.
Presiden diharapkan bisa tahu masalah yang dihadapi peternak ayam. Ia takutnya Presiden selama ini dibohongi anak buahnya.
"Kelihatannya ada ketidakadilan antara yang besar dan yang kecil. Jadi yang kecil itu dimakan terus. Misalkan nambah utang, dengan nambah utang apa yang terjadi? Pertama diambil aset, kalau tidak ada kandangnya di ambil. Kalau kandang diambil apa yang terjadi?" kata dia.
Ia meminta meminta pemerintah memberikan perlindungan agar peternak ayam lokal tidak punah. Paling tidak, kata dia, peternak ayam ingin Presiden mengeluarkan keputusan Presiden (Kepres) sebagai perlindungan kepada peternak ayam.
"Nanti kalau ketemu DPR, UU yang sudah ada yaitu UU Nomor 18 Tahun 2009 (tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan) direvisi. Itu harapan nomor satunya timbulnya Kepres dan revisi UU," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)