Jakarta: Kawasan stasiun di Jakarta tengah ditata. Ojek pangkalan (opang) dan daring (ojol) akan disediakan area khusus menurunkan dan menunggu penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut penataan tengah berlangsung di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Area opang dan ojol ditata berbeda.
"Untuk ojol, mereka transportasi yang mengimpelementasikan teknologi tinggi. Maka, area pangkalannya untuk Stasiun Juanda kita letakkan terpisah dengan area pick up atau drop off," terang Syafrin di Gedung Balai Kota DKI, Jumat, 6 Maret 2020.
Ruang tersebut akan menjadi buffer zone agar ojol tak mengganggu aktivitas lalu lintas di area stasiun karena menunggu penumpang. Sementara opang akan memiliki titik penjemputan dan pengendapan yang lebih dekat dengan stasiun.
Alasannya, mereka tidak memiliki teknologi aplikasi seperti ojek online. Lokasi opang juga diatur dekat area pejalan kaki.
Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang dan mangkal di bahu jalan depan Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat. Foto: MI/Fransisco Carolio Hutama Gani
Dishub juga sedang berkoordinasi dengan perusahaan aplikasi untuk mengunci akses aplikasi ojol. Artinya, penumpang atau supir ojol hanya bisa mengakses aplikasi ketika berada di buffer zone.
"Jadi tidak bisa memesan (ojol) di luar area yang ditetapkan dan ini sedang diuji coba di Stasiun Juanda," lanjut dia.
Dishub DKI menargetkan penataan empat stasiun selesai pada akhir Maret 2020. Proyek ini berkolaborasi dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Keempat stasiun tersebut adalah Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Sudirman. Total ada 72 stasiun untuk integrasi antarmoda transportasi.
Jakarta: Kawasan stasiun di Jakarta tengah ditata. Ojek pangkalan (opang) dan daring (ojol) akan disediakan area khusus menurunkan dan menunggu penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut penataan tengah berlangsung di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Area opang dan ojol ditata berbeda.
"Untuk ojol, mereka transportasi yang mengimpelementasikan teknologi tinggi. Maka, area pangkalannya untuk Stasiun Juanda kita letakkan terpisah dengan area
pick up atau
drop off," terang Syafrin di Gedung Balai Kota DKI, Jumat, 6 Maret 2020.
Ruang tersebut akan menjadi
buffer zone agar ojol tak mengganggu aktivitas lalu lintas di area stasiun karena menunggu penumpang. Sementara opang akan memiliki titik penjemputan dan pengendapan yang lebih dekat dengan stasiun.
Alasannya, mereka tidak memiliki teknologi aplikasi seperti ojek online. Lokasi opang juga diatur dekat area pejalan kaki.
Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang dan mangkal di bahu jalan depan Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat. Foto: MI/Fransisco Carolio Hutama Gani
Dishub juga sedang berkoordinasi dengan perusahaan aplikasi untuk mengunci akses aplikasi ojol. Artinya, penumpang atau supir ojol hanya bisa mengakses aplikasi ketika berada di
buffer zone.
"Jadi tidak bisa memesan (ojol) di luar area yang ditetapkan dan ini sedang diuji coba di Stasiun Juanda," lanjut dia.
Dishub DKI menargetkan penataan empat stasiun selesai pada akhir Maret 2020. Proyek ini berkolaborasi dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Keempat stasiun tersebut adalah Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Sudirman. Total ada 72 stasiun untuk integrasi antarmoda transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)