Seorang penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Pesakih Duri Kosambi duduk bermain dengan anaknya di tempat bermain rusunawa, Jakarta, Sabtu (5/3). ANTARA FOTO/Lucky R.
Seorang penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Pesakih Duri Kosambi duduk bermain dengan anaknya di tempat bermain rusunawa, Jakarta, Sabtu (5/3). ANTARA FOTO/Lucky R.

Pengelola akan Tindak Tegas Warga Rusunawa yang Sengaja Menunggak Sewa

Lis Pratiwi • 03 Agustus 2017 07:06
medcom.id, Jakarta: Murahnya biaya sewa di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) kerap dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab dengan tinggal dan tidak membayar sewa meski mampu secara ekonomi. Kondisi ini terjadi di hampir seluruh rusunawa di Jakarta.
 
"Kami akan menindak tegas penghuni yang sengaja tidak bayar dengan memberi teguran, surat peringatan, sampai nanti disegel," kata Nugraharyadi alias Medi, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pinus Elok kepada Metrotvnews.com, Rabu 2 Agustus 2017.
 
Medi mengaku pihaknya akan memberi perlakuan berbeda bagi penghuni rusun baik warga relokasi atau umum. Mereka akan dipisah antara yang mampu dan tidak mampu. Warga yang mampu akan diwajibkan membayar seluruh tunggakan sewa secepatnya, sementara yang tidak mampu akan diberi bantuan.

"Tidak akan diusir seenaknya juga. Kita harus lihat dulu kondisinya, karena kita di sini kan memanusiakan manusia," jelas Medi.
 
Hal sama diungkapkan Ageng Darmintono, kepala UPRS Pulo Gebang, Jakarta Timur. Menurutnya, pihak pengelola hanya akan menindak penghuni yang menyalahi aturan. Terhitung hingga tahun 2016, Rusunawa Pulo Gebang telah menstrerilkan 200 unit rusun akibat penghuni tak patuh.
 
"Sampai sekarang nggak pernah ada rencana mau mengusir ya, karena kalau diusir mereka mau kemana lagi, kecuali yang nakal itu," kata Ageng.
 
Banyaknya penghuni yang sengaja menunggak meski mampu membayar tidak hanya diketahui oleh pengelola, bahkan penghuni lain pun sadar akan kelakuan tetangganya. Mereka pun meminta pengelola menindak tegas penyewa nakal tersebut.
 
Agus, salah satu warga Rusunawa Marunda mengatakan, tunggakan sewanya yang mencapai Rp21 juta disebabkan ia tidak punya penghasilan tetap sejak sakit beberapa tahun lalu. Sementara itu, banyak tetangganya yang mampu secara ekonomi memiliki jumlah tunggakan tak jauh berbeda.
 
"Bukan niat enggak bayar memang enggak mampu.
Banyak yang punya mobil, motor, tapi bayar nunggak. Mereka saja ditindak jangan kita jadi kena imbasnya," ujar Agus.
 
Sementara itu, Sri Rezeki, warga Rusunawa Pulo Gebang, Jakarta Timur mengaku awalnya ia rutin membayar sewa. Namun, ia kesal dengan tetangganya yang lebih mampu darinya dan sengaja tidak membayar. Perilaku ini pun tak hanya diiukuti olehnya, tetapi banyak tetangga lain jadi enggan membayar sewa.
 
"Pengelola kalau mau menindak juga lihat dulu di dalam rumah penyewa punya apa, kalau kelihatannya mampu boleh dipaksa. Saya tahu saya salah. Kalau disuruh lunasin saya bersedia," kata Sri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan