medcom.id, Bogor: Sejumlah mahasiswa dari Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor menyoroti kinerja Pemerintah Kota Bogor. Mahasiswa menilai sejumlah capaian Pemerintah Kota Bogor merosot selama dipimpin Bima Arya Sugiarto selama dua tahun terakhir.
Salah satu orator aksi, Fikar Robbani, mengatakan merosotnya capaian kinerja terlihat dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2015. Beberapa indikator keberhasilan pemerintah mengalami penurunan.
"Bila tahun pertama dinilai adaptasi, maka seharusnya tahun kedua sudah mencerminkan kinerja nyata. Bukan pencitraan semata," kata Fikar yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun, di Balaikota Bogor, Jumat (29/4/2016).
Ia menyebutkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di bawah target yang ditetapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yakni hanya mencapai angka 73,1 dari target 77,7.
Belum lagi soal tingginya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) Kota Bogor 2015. Pada saat itu SiLPA Kota Bogor mencapai Rp339 miliar dan disebut-sebut tertinggi selama lima tahun terakhir.
"Penataan ruang publik melalui pembangunan taman, memang kami apresiasi. Tapi masih ada pembangunan yang tidak dibarengi perencanaan yang baik, seperti penyediaan area parkir dan penataan PKL," kata dia.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti capaian enam program prioritas Pemkot Bogor pada 2015 seperti penataan transportasi yang masih jalan di tempat, kemudian gagalnya penataan PKL akibat pejabat terkait tersandung korupsi.
medcom.id, Bogor: Sejumlah mahasiswa dari Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor menyoroti kinerja Pemerintah Kota Bogor. Mahasiswa menilai sejumlah capaian Pemerintah Kota Bogor merosot selama dipimpin Bima Arya Sugiarto selama dua tahun terakhir.
Salah satu orator aksi, Fikar Robbani, mengatakan merosotnya capaian kinerja terlihat dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2015. Beberapa indikator keberhasilan pemerintah mengalami penurunan.
"Bila tahun pertama dinilai adaptasi, maka seharusnya tahun kedua sudah mencerminkan kinerja nyata. Bukan pencitraan semata," kata Fikar yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun, di Balaikota Bogor, Jumat (29/4/2016).
Ia menyebutkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di bawah target yang ditetapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yakni hanya mencapai angka 73,1 dari target 77,7.
Belum lagi soal tingginya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) Kota Bogor 2015. Pada saat itu SiLPA Kota Bogor mencapai Rp339 miliar dan disebut-sebut tertinggi selama lima tahun terakhir.
"Penataan ruang publik melalui pembangunan taman, memang kami apresiasi. Tapi masih ada pembangunan yang tidak dibarengi perencanaan yang baik, seperti penyediaan area parkir dan penataan PKL," kata dia.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti capaian enam program prioritas Pemkot Bogor pada 2015 seperti penataan transportasi yang masih jalan di tempat, kemudian gagalnya penataan PKL akibat pejabat terkait tersandung korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)